:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1442096/original/000733100_1482307213-20161221-Natal-Jakarta-JT3.jpg)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewaspadai gangguan terorisme atau bom Surabaya dan bom Sidoarjo pada fasilitas umum. Salah satunya dengan memaksimalkan pengamanan.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan, Kemenhub telah menerapkan standar operasi pengamanan, menyesuaikan dengan meningkatnya situasi keamanan akibat gangguan teroris.
"Kita terapkan SOP sesuai keadaan yang berkembang," kata Djoko di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, pada 14 Mei 2018.
Djoko melanjutkan, peningkatan keamanan sudah dilakukan, dengan mengerahkan TNI dan Polri untuk menjaga fasilitas umum, seperti pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.
"Kemarin bapak menteri juga sudah melakukan upaya dan pengecekan di beberapa lokasi. Ini tentunya memberikan insurance bahwa kita telah menerapkan standar security yang maksimal," lanjutnya.
Menurut Djoko, pengamanan dititik beratkan pada gerbang keluar masuknya orang dari daerah atau luar negeri, seperti bandara. Ketika ditanyakan terkait pengaruh aksi teror terhadap jumlah pengguna transportasi umum, dia belum bisa menyebutkan.
"Artinya pada saat orang baru masuk ke kawasan bandara dan lain-lain. Seluruh fasilitas transportasi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan (teror bom)," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3533616/plafon-mal-central-park-jebol-akibat-pipa-bocor-manajemen-minta-maafBagikan Berita Ini
0 Response to "Plafon Mal Central Park Jebol Akibat Pipa Bocor, Manajemen Minta Maaf"
Post a Comment