Search

Rupiah Nyaris Tembus 14.000 per Dolar AS, IHSG Meroket

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.Penguatan IHSG tersebut terjadi di tengah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,06 persen pada kuartal I 2018.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (7/5/2018), IHSG naik 49,06 poin atau 0,85 persen ke posisi 5.841,40. Indeks sahamLQ45 menguat 1,21 persen ke posisi 931,29. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 196 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 155 saham melemah dan 102 saham diam di tempat.Pada sesi pertama, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.863,15 dan terendah 5.808,18.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 246.304 kali dengan volume perdagangan 5,4 miliar saham. Nilai transaksi harian sahamRp 3,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 220,84 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.971.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 1,2 persen dan sektor saham perdagangan merosot 0,40 persen.Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham POLY naik 25,90 persen ke posisi Rp 175 per saham, saham TRIL menanjak 17,91 persenke posisi Rp 79 per saham, dan saham TRAM menguat 9,03 persen ke posisi Rp 314 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham NICK melemah 18,32 persen ke posisi Rp 214 per saham, saham ESTI tergelincir 8,33 persenke posisi Rp 99, dan saham APLN merosot 2,91 persen.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,38 persen, indeks saham Thailand menguat 0,34 persen,indeks saham Taiwan menanjak 0,87 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,17 persen dan indeks saham Singapuratergelincir 0,16 persen.

VP Sales and Marketing PT Ashmore Assets Management Indonesia, Angganata Sebastian menuturkan, penguatan IHSG sejak awal sesi lebih didorong euforia kenaikan bursa saham Amerika Serikat atau wall street pada Jumat pekan lalu.

"Kenaikan indeks saham Dow Jones sendiri karena earning yang cukup baik dan tone dari the Federal Reserve yang terlihat tidakakan buru-buru menaikkan suku bunga," ujar Angganata saat dihubungi Liputan6.com.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,06 persen pada kuartal I 2018, Angganata menilai masih di bawah harapan pasar."Namun ekonomi masih tumbuh di atas lima persen," kata dia.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3508524/rupiah-nyaris-tembus-14000-per-dolar-as-ihsg-meroket

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Nyaris Tembus 14.000 per Dolar AS, IHSG Meroket"

Post a Comment

Powered by Blogger.