:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2358044/original/079611900_1536830328-20180913-Buwas-5.jpg)
Ia menjelaskan operasi pasar dilakukan dengan menggelontorkan beras ke daerah-daerah dengan stok terbatas dan mengimbangi guyuran beras tersebut dengan optimalisasi penyerapan gabah petani untuk menjaga stok.
"Beras medium yang disalurkan sampai konsumen dijual dengan harga Rp 8.500 per kg untuk wilayah 1, Rp 9.000 per kg untuk wilayah 2 dan Rp 9.300 per kg untuk wilayah 3," ujar Buwas.
Ada pun wilayah 1 terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi, dan Bali. Wiiayah 2 terdiri dari Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, NTT ,dan Kalimantan. Wilayah 3 terdiri dari Maluku dan Papua.
Hingga saat ini cadangan beras Bulog berada pada posisi 2,37 juta ton. Dari cadangan tersebut, Bulog telah menggelontorkan sebanyak 346 ribu ton beras melalui operasi pasar di berbagai wilayah lndonesia secara berkala.
Sejauh ini, Bulog juga telah menyerap beras dalam negeri sebanyak 1,4 juta ton atau 52,2 persen dari target sebesar 2,72 juta ton pada akhir 2018.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3648010/bos-bulog-akui-operasi-pasar-tak-terserap-maksimalBagikan Berita Ini
0 Response to "Bos Bulog Akui Operasi Pasar Tak Terserap Maksimal"
Post a Comment