Search

Kisah Shahid Khan, Bekas Tukang Cuci Piring yang Beli Stadion Wembley

Liputan6.com, London - Seorang miliarder bernama Shahid Khan mendadak menjadi sorotan dunia karena membeli stadion Wembley. Stadion terbesar di Inggris tersebut dibanderol seharga 600 juta pound sterling atau setara Rp 8,9 triliun (1 pound sterling = Rp 19.602).

Shahid Khan adalah keturunan Pakistan, namun ia bukan keturunan bandar minyak atau saudagar makmur. Keluarganya adalah imigran yang pindah ke Amerika Serikat (AS) saat dirinya masih berusia 16 tahun, demikiran laporan Forbes.

Shad Khan, panggilan akrabnya, bekerja sebagai tukang cuci piring ketika remaja. Lingkungan AS yang berbeda dengan Pakistan pun tidak membuat dirinya patah semangat. Ia malah membaurkan dirinya.

Menurut Jacksonville, saat kuliah, ia masuk ke kelompok Beta Theta Phi di Universitas Illinois, padahal kelompok mahasiswa tersebut secara tradisional selalu diisi mahasiswa kulit putih. Ternyata, Khan menjadi anggota yang populer, dan di sana ia belajar mengenai pasar saham.

Dalam dunia karier, ia memulai dari bisnis bumper truk, Flex-N-Gate. Yang membangun perusahaan tersebut bukan dia, tetapi dibeli oleh Shad pada 1980.

Sekarang, perusahaan bumper truk itu memiliki 62 pabrik dan 24 ribu pegawai di seluruh dunia.

Kekayaan Shad? Menurut Forbes, kekayaan Shad Khan mencapai USD 7,5 miliar (Rp 111 triliun, USD 1 = Rp 14.895). Dia juga pemilik dari klub sepak bola Fulham dan NFL Jacksonville Jaguar.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3653863/kisah-shahid-khan-bekas-tukang-cuci-piring-yang-beli-stadion-wembley

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Shahid Khan, Bekas Tukang Cuci Piring yang Beli Stadion Wembley"

Post a Comment

Powered by Blogger.