Liputan6.com, Jakarta Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang menimpa kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah berdampak besar terhadap perekonomian di daerah tersebut.
Ekonom menilai, pemulihan perekonomian di Donggala dan Palu membutuhkan waktu yang tak sebentar.
"Pengaruhnya terhadap perekonomian setempat terutama ibukotanya sendiri Palu pasti lumayan besar. Baik dari sisi konsumsi hingga produksi itu akan terganggu," tutur Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (30/9/2018).
Faisal melanjutkan, pemerintah tentu perlu memberikan dana alokasi khusus atau dana darurat terkait bencana alam ini.
"Dan jelas tentunya butuh banyak belanja pemerintah setempat meskipun memang pasti bantuan-bantuan luar lainnya juga ada termasuk dalam hal ini pemerintah pusat. In short, jadi pasti ada shock terhadap perekonomian Kota Palu, Donggala, Sulawesi ini," ujarnya.
Senada, Ekonom Institute for Developments of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus memberikan dana tanggap bencana bagi para korban gempa. Itu terutama bagi infrastruktur yang tercatat rusak akibat gempa dahsyat tersebut.
"Khususnya untuk yang sakit dan luka berat. Belum lagi rumah sakit -rumah sakit yang hancur. Dana darurat seperti ini kan tidak bisa ditunda," jelas dia.
"Jadi pemerintah harus keluarkan anggaran tanggap bencana ini terutama karena pemulihan ekonomi masyarakat Donggala pasti butuh waktu. Karena kondisi normal saja dibutuhkan banyak pembenahan dari segi perekonomian apalagi jika ditimpa situasi seperti ini," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3655565/terlanda-bencana-perekonomian-donggala-dan-palu-butuh-waktu-untuk-pulihBagikan Berita Ini
0 Response to "Terlanda Bencana, Perekonomian Donggala dan Palu Butuh Waktu untuk Pulih"
Post a Comment