:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2363408/original/056196000_1537418885-Menpar_44.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengejar ketertinggalan Indonesia dengan Thailand di sektor pariwisata. Hal ini karena industri pariwisata berkontribusi besar pada penerimaan devisa negara.
"Thailand itu ibarat Bali-nya Asean, devisa mereka itu tembus USD 40 miliar, tiga kali lipatnya kita. Dari segi sumber daya manusianya (SDM) juga mereka telah siap," jelas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Pada kesempatan ini, Arief turut menjelaskan apa yang menyebabkan Indonesia tertinggal dalam hal pariwisata dibandingkan dengan Thailand. Salah satu alasannya terkait persoalan akses turis asing.
"60 persen atau 2/3 orang itu tidak mau transit, mereka inginnya direct flight. Kalau mau destinasi kelas utama dunia harus punya international airport," ujar dia.
Lebih lanjut Arief mengatakan, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari Thailand untuk industri pariwisatanya. Hal tersebut meliputi 3A yakni akses, amenitas dan juga atraksi.
"Mereka (Thailand) itu pemasaranya bagus, pengembangan destinasinya juga baik serta tak lupa didukung penyiapan SDM-nya," ungkap dia.
Selain itu, Arief mengungkapkan, pemerintah dan media Thailand berintegrasi secara baik untuk menjaga citra negaranya di kancah internasional.
"Pemerintah mereka itu juga committed banget. Saya kasih contoh media di sana juga menjaga sekali pemberitaan buruk negaranya. Dan kalau ada kudeta juga mereka cepat sekali kan mengatasinya. Jadi mereka juga sudah paham pentingnya pemberitaan di negaranya itu," kata dia.
Meski begitu, ia optimistis Indonesia dapat membalikan posisi pariwisatanya untuk mengejar Thailand. "Saya yakin 5 tahun ke depan kita bisa kalahkan Thailand," tandasnya.
https://m.liputan6.com/bisnis/read/3652947/menpar-ungkap-sebab-pariwisata-ri-masih-tertinggal-dari-thailandBagikan Berita Ini
0 Response to "Menpar Ungkap Sebab Pariwisata RI Masih Tertinggal dari Thailand"
Post a Comment