Search

OJK dan Bank Indonesia Minta Tak Perlu Khawatirkan Rupiah

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) mengaku kompak dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, kondisi rupiah saat ini tidak perlu ditanggapi berlebihan, bahkan hingga ada yang mengasumsikan mendekati krisis.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan saat ini rupiah belum mengganggu stabilitas industri keuangan RI.

"Jadi tidak perlu khawatir (soal pelemahan rupiah). Fundamental kita kuat kondisi sejak minggu lalu karena sentimen negatif yang sifatnya sementara akibat kondisi external," kata Wimboh kepada Liputan6.com, Selasa (4/9/2018).

Wimboh percaya, Bank Indonesia akan melakukan operasi pasar selama keperluan dolar adalah untuk pembayaran impor, pembayaran bunga ke luar negeri dan/atau pembayaran utang, maupun keperluan lain yang ada underlying.

"Cadangan devisa kita cukup untuk memenuhi kebutuhan impor maupun keperluan lain yang sudah ada underlying. Inflow portofolio asing masih terus terjadi, di samping itu pemerintah sudah mempunyai komitmen untuk mengatur kembali kebutuhan dolar dalam rangka proyek pemerintah tanpa menimbulkan hambatan terhadap program-program yang sudah berjalan," papar Wimboh.

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo, menegaskan komitmen BI untuk mengawal secara ketat stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk itu, serangkaian langkah stabilisasi telah ditempuh bank sentral.

Pertama, meningkatkan volume intervensi di pasar valas. Kedua, melakukan pembelian SBN di pasar sekunder. Kemudian ketiga, membuka lelang FX Swap, dengan target lelang pada hari ini (31/8) 400 juta dolar AS, dan keempat, senantiasa membuka windows swap hedging.

"Selain itu, Bank Indonesia juga senantiasa meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan bahwa stabilitas nilai tukar dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga," kata Perry.

Bank Indonesia meyakini bahwa kondisi perekonomian Indonesia tetap kuat dan berdaya tahan. Beberapa indikator perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan tersebut, seperti pertumbuhan ekonomi yang tumbuh cukup baik, dan inflasi yang rendah serta terjaga.

Berdasarkan pemantauan harga sampai minggu V Agustus 2018, IHK diperkirakan -0,06 persen (mtm), atau secara year to date mengalami inflasi sebesar 2,12 persen (ytd), dan secara tahunan 3,19 persen (yoy).

"Kondisi stabilitas sistem keuangan juga terjaga sebagaimana ditunjukkan oleh intermediasi yang kuat," kata Perry.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3636578/ojk-dan-bank-indonesia-minta-tak-perlu-khawatirkan-rupiah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "OJK dan Bank Indonesia Minta Tak Perlu Khawatirkan Rupiah"

Post a Comment

Powered by Blogger.