IHSG mengakhiri perdagangan sesi I di level 4.034,102, ambles 3,82%. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi sepanjang sesi I sebesar Rp 2,93 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih 80,02 triliun. Tetapi di all market, investor asing masih membukukan beli bersih Rp 14,48 miliar.
Pada Jumat (19/3/2020) IHSG sempat ambles ke bawah level 4.000 dan menyentuh level terlemah sejak Agustus 2013, sebelum berahasil bangkit dan mencatat penguatan lebih dari 2%. Tetapi sepanjang pekan lalu, IHSG ambles 14,52%. Penurunan nyaris 15% tersebut menjadi penurunan terburuk sejak krisis finansial global tahun 2008. Kala itu, pada bulan Oktober 2008, IHSG ambrol lebih dari 20% dalam sepekan.
Mengiringi amblesnya IHSG, sebanyak 6 saham sudah tertekan auto rejection bawah (ARB), yakni PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syaria (BTPS), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT), PT Siloam International Tbk (SILO), dan PT Mitra Keluarga Karya Tbk. (MIKA), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Berdarsarkan data RTI, 5 saham tersebut sudah ambles 7% yang menjadi batas ARB.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Kamis (12/3/2020) lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memerintahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk merubah ketentuan batas auto rejection bawah (ARB) menjadi 7% untuk seluruh fraksi harga. Ketentuan tersebut mulai berlaku Jumat, 13 Maret 2020.
Mengutip surat yang disampaikan OJK kepada bursa, selain menurunkan tingkat ARB dari sebelumnya 10% di pekan lalu, OJK juga memerintahkan untuk meniadakan saham-saham yang bisa diperdagangkan pada sesi pra pembukaan (pre-opening).
Selain itu 7 saham yang kena ARB, ada 135 saham yang melemah lebih dari 6% alias mendekati batas ARB, Beberapa saham unggulan (blue chips) yang nyaris kena ARB diantaranya PT. Astra Agro Lestasi Tbk. (AALI) -6,98%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) -6,95%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) -6,94%, PT. Indosat Tbk. (ISAT) -6,91%, PT. XL Axiata Tbk. (EXCL) -6,9%, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) -6,87%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) -6,83%, PT. Semen Indonesia Tbk. (SMGR) -6,74, PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) -6,69%, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -6,69%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) -6,69%.
Tanda-tanda akan kembali terjadi aksi jual di pasar keuangan dalam negeri sudah terlihat sejak dini hari tadi. Indeks saham berjangka (futures) Wall Street langsung ambles 5% menyentuh "batas bawah" atau "limit down" dari 5 menit setelah perdagangan di bulan pukul 5:00 WIB.
Benar saja, burs saham Asia rontok pada hari ini, bahkan bursa saham India ambles 9%. Bursa saham Selandia Baru juga ambrol sekitar 10%.
Pandemi virus corona (COVID-19) yang terus menyebar membuat aksi jual terjadi di bursa saham global. Di Indonesia hingga saat ini sudah ada 514 kasus positif, dengan 48 orang meninggal dan 29 orang dilaporkan sembuh. Angka tersebut diprediksi masih akan bertambah, bahkan cukup signifikan mengingat pemerintah akan melakukan rapid test.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMic2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMyMzEyNDMzNC0xNy0xNDY5MzIvaWhzZy1hbWJsZXMtbnlhcmlzLTQtZGktc2VzaS1pLXRhcGktYXNpbmctbmV0LWJ1eS1saG_SAQA?oc=5
2020-03-23 05:54:37Z
52782096795594
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Ambles Nyaris 4% di Sesi I, tapi Asing Net Buy Lho... - CNBC Indonesia"
Post a Comment