Search

Katalis dari China, IHSG Sesi II Bakal Bertahan Hijau - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I Senin (30/3/2020) menguat 1,7% ke level 4.489,7 karena sentimen positif dari kenaikan Bursa saham Wall Street dan data manufaktur China yang mengalami ekspansi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,69 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 352,39 miliar.

Saham-saham yang menjadi pemicu penguatan IHSG diantaranya saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) (34,88%), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (11,48%), PT Kimia Farma Tbk (KAEF) (10,73%), PT Indo Farma Tbk (INAF) (9,74%), sedangkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (9,17%).

Kinerja bursa saham domestik terdorong oleh optimisme dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, dini hari tadi yang berakhir di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 690,70 poin atau 3,2% menjadi 22.327,48, Nasdaq melonjak 271,77 poin atau 3,6% menjadi 7.774,15 dan S&P 500 melonjak 85,18 poin atau 3,4% menjadi 2.626,65.

Di sisi lain, sebuah laporan yang menunjukkan bahwa PMI Manufaktur China untuk Maret mengalami ekspansi dan berada di 52,0. Padahal analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan angka PMI Manufaktur China akan berada pada 45. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi, begitu pula sebaliknya di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Sementara itu bursa saham Asia yang berada di jalur positif juga menjadi katalis yang akan mendorong kenaikan IHSG pada sesi II. Saham Australia memimpin kenaikan di antara pasar utama di kawasan Asia Pasifik, dimana indeks S&P/ASX 200 naik 2,79%.


Di Korea Selatan, Kospi juga naik 1,61% sementara indeks Kosdaq naik 3,04%. Indeks Hang Seng Hong Kong juga naik 1,72% pada awal perdagangan. Sementara Nikkei 225 Jepang mengalami kenaikan lebih banyak dan menambahkan 0,74%, sedangkan indeks Topix jatuh ke wilayah negatif karena turun 0,32%.

 

Ekspansi Manufaktur China, Menopang IHSG Sesi IIFoto: Revinitif

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), terpantau menyempit yang menandakan IHSG cenderung stabil. Mencoba melewati level support di 4.410 dan berlanjut ke area 4.340. Sementara resistance berada di 4.565 hingga area 4.645.

Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat bergerak ke bawah. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA mencoba untuk saling berpotongan di atas area jenuh beli (overbought) menandakan konsolidasi.

Secara keseluruhan, dari fundamental yaitu data PMI manufaktur China yang naik dengan penguatan bursa saham Wall Street sebagai barometer bursa saham dunia pergerakan IHSG masih cukup positif. Secara teknikal yang mencoba menembus area support. Maka pergerakan selanjutnya diperkirakan untuk mengalami sedikit koreksi, namun terbatas.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA

(har/hps)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMzMTEyNDcxNS0xNy0xNDg3MzMva2F0YWxpcy1kYXJpLWNoaW5hLWloc2ctc2VzaS1paS1iYWthbC1iZXJ0YWhhbi1oaWphddIBAA?oc=5

2020-03-31 06:06:14Z
52782107478600

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Katalis dari China, IHSG Sesi II Bakal Bertahan Hijau - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.