Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) libur Hari Raya Nyepi Rabu kemarin, disaat yang sama bursa saham global melesat naik.
IHSG baru bisa menyusul penguatan tersebut pada hari ini, begitu perdagangan dibuka langsung melesat tinggi. Apresiasi bursa kebanggan Indonesia ini terus berlanjut hingga 11% menyentuh level tertinggi intraday 4.370,66. Di akhir sesi I, penguatan IHSG sedikit terpangkas dan mengakhiri perdagagangan di level 4.316,423, menguat 9,62%.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi di sesi I sebesar Rp 7,32 triliun, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 404,4 miliar.
Penguatan tajam di perdagangan sesi I membuka peluang IHSG mencetak sejarah persentase kenaikan harian terbesar. Dengan kenikan 9,62% jika bisa dipertahankan hingga akhir perdagangan nanti, IHSG akan membukukan persentase kenaikan harian terbesar sejak 16 Oktober 1998, berdasarkan data Refinitiv.
Sementara rekor persentase kenaikan terbesar IHSG tercatat pada 2 Februari 1998 ketika melesat 14,03%.
Sentimen pelaku pasar yang mulai membaik setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelontorkan stimulus jumbo.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Selasa lalu Pemerintah dan Senat AS telah mencapai kata sepakat untuk mengucurkan stimulus senilai US$ 2 triliun, yang dikatakan terbesar sepanjang sejarah. Stimulus tersebut bahkan dua kali lipat lebih besar dari nilai perekonomian Indonesia.
Kesepakatan tersebut kini masih dalam tahap Rancangan Undang-Undang (RUU) dan harus di-voting di Kongres AS, sebelum ditandatangani Presiden AS, Donald Trump.
Dengan gelontoran stimulus tersebut, perekonomian Negeri Paman Sam diharapkan masih bisa berputar meski sedang mengalami pandemi virus corona (COVID-19), dan akan berakselerasi kencang begitu COVID-19 berhasil dihentikan.
Membaiknya sentimen pelaku pasar tercermin dari rally bursa global dalam dua hari beruntun. Indeks Dow Jones di bursa saham AS bahkan mencatat kenaikan 11% pada perdagangan Selasa, menjadi kenaikan harian terbesar dalam 87 tahun terakhir.
Bursa saham Asia Rabu kemarin menguat tajam mengikuti rally Wall Street di hari Selasa tersebut. Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan bursa saham Asia setelah melesat lebih dari 8%. Disusul indeks Sensex India yang menguat nyaris 7%, kemudian Strait Times Singapura 6%.
Kospi Korea Selatan menguat nyaris 6%, sementara Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China naik 3,8% dan 2,17%, begitu juga dengan bursa saham negara lainnya juga mencatat penguatan. Meski demikian, pada hari ini bursa saham Asia mengalami koreksi.
Pada perdagangan Selasa lalu bursa Asia juga menghijau, hanya IHSG yang berakhir di zona merah. Maka wajar IHSG hari ini bangkit dan menyusul bursa saham global, apalagi Wall Street sebagai kiblat bursa saham dunia juga kembali menguat pada perdagangan Rabu. Tidak hanya itu, bursa saham Eropa juga kompak membukukan penguatan dua hari beruntun kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMyNjEyMjc1My0xNy0xNDc2MjUvc2VzaS1pLW1lbmd1YXQtbnlhcmlzLTEwLWloc2ctYmVycGVsdWFuZy1jYXRhdGthbi1zZWphcmFo0gEA?oc=5
2020-03-26 05:53:58Z
52782100355088
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sesi I Menguat Nyaris 10%, IHSG Berpeluang Catatkan Sejarah - CNBC Indonesia"
Post a Comment