Menutup pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,47% atau kehilangan 139,59 poin ke posisi 5.498,54. Transaksi bursa mencapai Rp 6,69 triliun dari 5,14 miliar saham yang diperdagangkan dengan frekuensi 380,381 kali. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 1,31 triliun di seluruh pasar.
Laju IHSG tak sendirian melemah di Asia, hampir seluruh bursa saham regional dan global melemah. Indeks Nikkei melemah 2,72%, disusul pelemahan indeks Hang Seng, Shanghai Composite dan Straits Times masing-masing sebesar 2,32%, 1,21% dan 1,9%.
Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot menyatakan, saat ini, regulator pasar modal terus mencermati perkembangan kondisi pasar saham, baik dari regional maupun global.
"Pada saat diperlukan, OJK akan mengeluarkan instrumen atau kebijakan untuk mempertahankan stabilitas pasar dan market confidence," kata Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam pesan tertulis kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/3/2020).
Secara terpisah, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menyatakan, otoritas bursa telah melakukan pemantauan pasar sejak sesi pertama perdagangan hari ini merespons pelemahan IHSG di atas 2%. "Ya [kami melakukan pemantauan pasar]," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/3/2020).
Laksono menduga, pelaku pasar yang memanfaatkan aksi ambil untung atau profit taking setelah dua hari sebelumnya IHSG menguat signfikan.
"Sepertinya profit taking ya. Investor mau weekend dengan tenang," ungkap Laksono.
Para analis memperkirakan pelemahan IHSG pada perdagangan akhir pekan ini karena sentimen negatif meluasnya Covid-19 yang sudah ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Italia hingga Korea Selatan, termasuk di tanah air menjadi sentimen negatif yang menekan perekonomian global.
"Faktor sentimen global dengan pelemahan indeks di bursa Amerika dan Eropa yang telah terjadi, serta dilanjutkan dengan pelemahan bursa regional Asia. Kekhawatiran akan pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia masih mendominasi para investor," kata Direktur Utama CSA Institute, Aria Samata Santoso, saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (6/3/2020).
Dari dalam negeri, kata Aria, pemerintah sudah cukup reaktif dalam menangani wabah virus asal Wuhan yang sudah menjangkiti dua warga Indonesia ini.
"Ada regulasi dan prosedur penanganan kondisi ini secara resmi. Kita tetap berharap akan terkendali dan diatasi dalam waktu singkat," imbuhnya.
Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang berpendapat, akhir pekan ini, IHSG kembali diterpa aksi jual karena sentimen negatif penyebaran virus korona jenis baru asal Wuhan, China ini telah menyebabkan 3.280 orang tewas di seluruh dunia dan menjangkiti 95,270 orang.
"Kejatuhan cukup tajam Bursa Asia Jumat pagi seperti Nikkei 1,84%, Kospi 1,66% menjadi faktor negatif untuk IHSG melanjutkan kejatuhannya dalam perdagangan hari ini," kata Edwin.
(hps/hps)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDMwNjE3NDY1OS0xNy0xNDMwOTUvaWhzZy1rZW1iYWxpLXR1bWJhbmctaW5pLWxhbmdrYWgteWFuZy1kaWxha3VrYW4tb2pr0gEA?oc=5
2020-03-06 10:53:10Z
52782067956998
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Kembali Tumbang, Ini Langkah yang Dilakukan OJK - CNBC Indonesia"
Post a Comment