Liputan6.com, Washington, D.C. - Laporan terbaru menunjukan para pecinta video gim di Amerika Serikat (AS) menjadi ladang uang ratusan triliun rupiah bagi industri gim. Jumlah uang yang dikeluarkan pemain pun terus menanjak.
Dilaporan The Ladders, total uang yang digunakan pemain gim di AS mencapai USD 43,4 miliar atau Rp 624,9 triliun (USD 1 = Rp 14.399) pada tahun lalu. Itu berdasarkan penelian Entertainment Software Association (ESA) yang melihat perilaku pemain gim dewasa di AS.
"Kita hidung di zaman keemasan video gim, dan pemain video gim terus berkembang. Mereka adalah bentuk terdepan hiburan di budaya Amerika," ujar Plt. Presiden dan CEO ESA, Stanley Pierre-Louis.
Studi ESA mengumpulkan data dari 4.000 orang Amerika. Uang USD 43,4 miliar yang dihabiskan para pemain gim pun 20 persen lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, bahkan naik 85 persen sejak tahun 2015.
60 persen rakyat AS juga lebih suka bermain video gim dari smartphone mereka, dan sisa 40 persen memilih gim konsol. Aplikasi gim yang populer di antaranya seperti Candy Crush, Pokemon Go, dan Clash of Clans.
Sekadar informasi, Venture Beat mencatat tahun lalu Candy Crush meraup USD 1,5 miliar. Sementara, Pokemon Go meraih total pendapatan USD 2 miliar pada akhir tahun lalu sejak gim pertama rilis.
"Rakyat Amerika bermain video gim untuk bersenang-senang, meredakan stres, belaar, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Bentuk inovatif dari hiburan ini menyentuh setiap sendi masyarakat dan meningkatkan bagaimana kita bermain, bekerja, dan hidup," pungkas Pierre-Louis.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3980207/fantastis-industri-gim-di-as-raup-rp-6249-triliun-dari-pemainBagikan Berita Ini
0 Response to "Fantastis, Industri Gim di AS Raup Rp 624,9 Triliun dari Pemain"
Post a Comment