Kalau bocoran tidak mungkin, nanti Presiden yang akan putuskan berdasarkan kajian akhir yang akan kami sampaikan. Kami masih melengkapi kajian ini terutama untuk detail mengenai kondisi tanah, air yang sangat penting untuk kehidupan sebuah kota. Tapi yang menjadi kisi-kisi adalah mengenai kriteria lokasi, kalau bisa lebih ke tengahnya Indonesia.
Kenapa pulau Kalimantan?
Ada yang menarik dari pulau Kalimantan. Satu, dari segi kebencanaan, risikonya paling kecil. Kalau saya bilang tidak ada bencana ya berlebihan. Kalau dibilang itu risiko bencana paling kecil itu betul. Sudah diteliti dari segi aspek bencana, segi bencananya kecil, gempa bumi, tsunami, gunung berapi hampir tidak ada di daerah tersebut.
Kedua, Kalimantan itu pulau besar yang diapit oleh 2 ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) arus lalu lintas pelayaran internasional baik ALKI 1 dari Laut Cina Selatan itu melalui Kalimantan Barat, maupun ALKI 2 yang lewat selat Makassar, yang persis di Kalimantan Timur dan Utara.
Jadi saya melihat sebenarnya Kalimantan ini strategis secara lokasi dan kebetulan lebih ke tengah. Ketengahnya Indonesia, tidak terlalu barat, tidak terlalu timur. Sehingga kita harapkan nanti perhatian ke barat atau ke timur itu makin bisa lebih merata, kesenjangan juga kita harapkan makin kecil.
Satu lagi harus ada lahan yang luas. Kita tidak ingin mengulangi kesalahan kota-kota yang sekarang di mana kota-kota sekarang, kota kecil yang bertumbuh jadi besar, sehingga tata kotanya, maupun kesiapan lahannya menjadi kurang terjaga sehingga kota itu menjadi kurang ideal dan ideal dan akhirnya tidak menjadi liveable city bahkan dianggap less liveable.
Sedangkan kita benar-benar ingin kota kita liveable, yang most liveable di Indonesia. Karena itu harus ada lahan yang luas dan nanti tata kotanya bisa menjadi contoh dari pengembangan kota di Indonesia.
Bagaimana pendanaan pembangunan dari lokasi baru?
Pendanaan tentunya harus kita estimasi dulu sebesar apa. Dari simulasi kami kemungkinan yang terbesar itu adalah kota dengan daya dukung maksudnya kira-kira 1,5 juta penduduk. Terdiri dari keluarga eksekutif, legislatif, yudikatif beserta kepala keluarga yang menjadi bagian dari eksekutif, legislatif, yudikatif. Ada TNI Polri dan ada sektor pendukung, bisnis yang mendukung ibu kota tersebut. Itu kira-kira 1,5 juta penduduk.
1,5 juta (penduduk) itu terus terang bukan kota yang besar di Indonesia. Karena kalau kita lihat hari ini saja dari 10 kota terbesar di Indonesia, kota nomor sepuluhnya yaitu Tangerang Selatan itu pun penduduknya sudah 1,5 juta lebih. Jadi bayangkan, ini 1,5 juta oenduduk tapi 5 sampai 10 tahun lagi.
Jadi dia (ibu kota baru) boleh dibilang tidak masuk 10 besar bahkan mungkin masuknya 20 besar, itu pun 20 besarnya di bawah. Jadi memang kita tidak menciptakan kota besar seperti Jakarta, karena memang tidak diposisikan menyaingi Jakarta.
Jakarta akan tetap jadi punya posisi yang kita harapkan persaingannya dengan Kuala Lumpur, Bangkok, maupun Manila.
Kembali pada biaya, dengan 1,5 (penduduk) tadi perkiraan kami biaya Rp 466 triliun, di mana sebagian besar untuk pemukiman dan infrastruktur dasar. Untuk bisa mendukung pembiayaan tersebut, maka kita coba cari beberapa sumber Sumber pertama pasti dari APBN, tapi APBN itu kita buat seminimal mungkin. Bahkan perkiraan saat ini, APBN sampai Rp 30 triliun. Sisanya kita akan dorong dengan dua hal, baik kerjasama pembangunan dengan kerjasama KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) dalam membangun infrastruktur terutama dan melibatkan swasta dan BUMN untuk pemukiman dan sarana pendukung.
Sehingga kita tidak ingin membangun ibu kota baru ini memberatkan APBN atau mengganggu prioritas lainnya dalam APBN. Bahkan untuk dana APBN sendiri kita harapkan sudah tidak murni dari penerimaan pajak biasa, tapi dari namanya manajemen aset, baik manajemen aset dilokasi baru, maupun manajemen aset pemerintah yang ada di Jakarta.
Tahapan dalam pemindahan ibu kota itu?
Jadi 2019 penentuan lokasi, 2020 penyiapan lahan, tanah, legalnya maupun penyiapan fisikya, masterplan detail engineering desain, sehingga 2021 kontruksi sudah dimulai, 2024 mudah mudahan yang namanya distrik pemerintahan ini sudah selesai, berikut sarana pemukiman untuk pegawai yang segera pindah.
Jadi bersiap di 2025 untuk bisa berjalan pemerintahannya?
Kita berharap 2024 sudah proses pemindahan.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3980834/wawancara-khusus-menteri-bambang-ibu-kota-baru-jadi-identitas-bangsaBagikan Berita Ini
0 Response to "Wawancara Khusus Menteri Bambang: Ibu Kota Baru Jadi Identitas Bangsa"
Post a Comment