Search

Pidato Trump Tahan Lonjakan Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak melonjak pada perdagangan Selasa karena kekhawatiran pasokan global menyusul sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Namun kenaikan tersebut tertahan setelah Presiden AS Donald Trump meminta Organisasi eksportir Minyak (OPEC) untuk meningkatkan produksi.

Mengutip Reuters, Rabu (26/9/2018), harga minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 67 sen menjadi USD 81,87 per barel. Minyak mentah berjangka AS naik 20 sen menjadi USD 72,28 per barel, mendekati level tertinggi sejak pertengahan Juli.

Harga minyak Brent yang merupakan patokan global berada di jalur kenaikan kuartalan kelima berturut-turut. Ini merupakan bentangan terpanjang sejak awal 2007, ketika harga minyak Brent naik enam kuartal berturut-turut sehingga menyentuh rekor tertinggi di harga USD 147,50 per barel.

Dalam Pidatonya di hadapan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Trump menegaskan kembali seruannya kepada OPEC untuk memompa kembali produksi untuk menghentikan kenaikan harga.

Sebelumnya, harga minyak melonjak karena kekhawatiran tentang pasokan global karena saksi AS terhadap Iran yang akan berlaku pada 4 November nanti.

Harga minyak Brent mencapai USD 82,55 per barel, tertinggi sejak 10 November 2014.

"Sulit untuk percaya Arab Saudi akan menanggapi ajakan Trump tersebut, karena mereka memang ingin harga tinggi ," jelas analis Again Capital, New York, John Kilduff.

OPEC memang akan melakukan pertemuan dalam waktu dekat ini. Pertemuan ini akan membahas mengenai peningkatan produksi.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3652471/pidato-trump-tahan-lonjakan-harga-minyak

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pidato Trump Tahan Lonjakan Harga Minyak"

Post a Comment

Powered by Blogger.