Search

Ambles! Aksi Jual Merajalela, IHSG Terkoreksi 1% Lebih - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (19/1/21) dibuka melesat 0,50% ke level6.421,86. Selang 18 menit IHSG malah anjlok parah 1,06% ke level 6.323,49.

Investor melakukan aksi ambil untung setelah IHSG melesat kencang sejak awal tahun. Melesatnya kasus positif corona belakangan ini juga menjadi justifikasi para investor untuk melakukan aksi jual.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi belibersih sebanyak Rp 61 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,7triliun.


Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PTTelkom IndonesiaTbk (TLKM) sebesar Rp11 miliar dan PTBank Negara IndonesiaTbk (BBNI) senilai Rp6 miliar.

Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Bank Rakyat IndonesiaTbk(BBRI) Rp 32miliar dan PT Astra Internasional Tbk(ASII) Rp22 miliar.

Data PDB China yang dirilis Senin kemarin mampu mencatat pertumbuhan impresif di kuartal IV-2020, dan dikatakan sudah mencapai pemulihan V-shape. Namun, ke depannya perekonomian Negeri Tiongkok diprediksi akan kembali melambat.

"PDB kuartal IV-2020 China luar bisa. Jika anda melihat 6,5%, itu bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan sebelum pandemi Covid-19 melanda. Dari perspektif itu, pemulihan ekonomiV-shapeChina sudah tercapai," kata Haibin Zhu, kepala ekonom China di JP Morgan, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (18/1/2021) kemarin.

Dengan data kuartal IV tersebut, sepanjang 2020 ekonomi China tumbuh 2,3%, menjadi yang terendah dalam 4 dekade terakhir. Tetapi, di tengah pandemi Covid-19, pertumbuhan tersebut menjadi yang terbaik di antara negara-negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia.

Meski demikian, Zhu memperingatkan pemulihan ekonomi China terancam melambat sebab provinsi Hebei yang berbatasan dengan ibu kota Beijing kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Sebagian wilayah Hebei juga sudah di-lockdown.

Sejak 13 Januari lalu, China konsisten melaporkan penambahan kasus Covid-19 di atas 100 orang.

Tidak hanya di China, lonjakan kasus juga terjadi banyak negara, mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika Serikat. Alhasil kebijakan pengetatan pembatasan sosial dilakukan, dan pemulihan ekonomi global kemungkinan akan terhambat.

Hal ini lah yang membuat efek data PDB China belum maksimal. Tapi ketika tanda-tanda penurunan penyebaran Covid-19 terlihat, tentunya sentimen investor akan langsung membaik, dan kembali memburu aset-aset berisiko.

Kasus Covid-19 di Indonesia juga sedang mengalami lonjakan, yang membuat pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari hingga 25 Januari nanti.

Selama sepekan pertama PPKM, rata-rata pasien positif corona bertambah 11.415 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata sepekan sebelumnya yaitu 8.954 orang per hari.

Bahkan penambahan kasus harian sempat mencetak rekor baru selama empat hari beruntun. Saat ini rekor tertinggi penambahan kasus harian terjadi pada 16 Januari yang mencapai 14.224 orang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMicWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDExOTA5MTQzOC0xNy0yMTcwMjgvYW1ibGVzLWFrc2ktanVhbC1tZXJhamFsZWxhLWloc2ctdGVya29yZWtzaS0xLWxlYmlo0gEA?oc=5

2021-01-19 02:27:22Z
52782578166275

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ambles! Aksi Jual Merajalela, IHSG Terkoreksi 1% Lebih - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.