Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan akhir pekan Jumat (28/1/21) dibuka naik 0,52% ke level 6.010,34.
Sejak pembukaan IHSG bergerak bak roller coaster setelah sempat naik tinggi kemudian anjlok menyentuh zona merah dan kemudian naik kembali. Selang 15 menit, IHSG terpantau naik 0,59% ke level 6.019,32
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 154 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2,6 triliun.
Tercatat asing melakukan jual bersih di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 19 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 7 miliar.
Asing juga melakukan beli bersih (net buy) di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 16 miliar dan PT Vale IndonesiaTbk (INCO) Rp 11 miliar.
Ditutupnya Wall Street di zona hijau tentu saja bisa menjadi sentimen positif tersendiri bagi Bursa Asia. Apresiasi bursa Paman Sam bisa menyeberang benua dan menjadi pendorong semangat para investor untuk perdagangan hari ini.
Meskipun demikian, rilis data menunjukkan ekonomi AS melambat pada kuartal terakhir tahun 2020 setelah Paman Sam diserang gelombang ketiga pandemi virus corona, yang menyebabkan pemerintah menerapkan restriksi yang ketat pada kerumunan dan menghambat aktivitas ekonomi.
PDB bertumbuh di angka 4,0% disetahunkan pada 3 bulan terakhir tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh biro sensus pada pembacaan pertamanya, meskipun angka ini tentunya akan direvisi dalam beberapa minggu mendatang.
Hal ini tentu saja kontras terhadap rilis PDB kuartal ketiga, di mana secara tahunan ekonomi AS melesat 33% saat perekonomian pertama kali diputar kembali menyusul pencabutan lockdown setelah diserang gelombang pertama pandemi corona.
Meskipun demikian angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 sesuai dengan konsensus dan menjadikan tahun 2020 terkontraksi 3,6% secara tahunan, kontraksi terparah sejak 1946.
Kabar baiknya, banyak analis memprediksi ekonomi AS akan berbalik arah kencang tahun ini, di mana banyak yang melihat bahwa konsumsi tetap kuat meski banyak dilakukan lockdown, di mana para pebisnis dan konsumen sudah beradaptasi dengan hal ini.
IMF sendiri menaikkan estimasi PDB AS untuk tahun 2021 dari angka 3,1% Oktober 2020 silam, ke angka 5,1%.
Dari sisi tenaga kerja, rilis data klaim pengangguran di AS juga lumayan oke, di mana terdapat 847 ribu pengangguran di bawah konsensus analis di angka 875 ribu.
Dari dalam negeri sendiri para perbankan raksasa seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI) siap melaporkan kinerja keuangan tahun 2020.
Banyak yang memprediksi kinerja keuangan kedua perseroan akan jauh lebih baik dibanding kuartal sebelumnya, setelah pada kuartal ketiga anjlok karena terpaksa meningkatkan pencadangan sesuai dengan ketentuan PSAK 71.
Selanjutnya dari Benua Kuning, rilis data yang paling dinanti para pelaku pasar tentunya angka Indeks Keyakinan Konsumen Jepang bulan Januari, di mana IKK diprediksikan akan turun tipis ke angka 31,2 dari posisi bulan sebelumnya di angka 31,8.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiamh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDEyOTA5MTc1Mi0xNy0yMTk1ODAvZGlidWthLWhpamF1LWdhbGF1LWloc2ctbWVuY29iYS1iYWxhcy1kZW5kYW3SAQA?oc=5
2021-01-29 02:22:39Z
52782590199628
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dibuka Hijau & Galau, IHSG Mencoba Balas Dendam Market - 4 menit yang lalu - CNBC Indonesia"
Post a Comment