Search

Keren! Fenomena Ritel Hajar Bandar Saham Menular di Malaysia - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor ritel di bursa saham Malaysia 'merapatkan barisan' dan bergabung di media sosial demi satu tujuan: mengerek harga saham perusahaan sarung tangan yang sahamnya dimanfaatkan para 'bandar' atau investor bermodal besar untuk transaksi jual kosong alias short sell.

Aksi yang dilakukan sejak Kamis kemarin (29/1/2021) ini terinspirasi dengan kejadian hangat bulan ini di bursa Wall Street AS, New York Stock Exchange (NYSE), ketika terjadi fenomena perdagangan saham GameStop.

Harga saham perusahaan toko video game AS itu melonjak tajam dari harganya di bawah US$ 20 melesat ke level US$ 492/saham di awal pekan ini di NYSE.


Lonjakan saham berkode perdagangan GME itu terjadi setelah jutaan investor amatir yang aktif di forum online Reddit berkumpul bersama untuk melawan, sekaligus menghukum, para 'bandar' besar termasuk hedge fund yang melakukan transaksi jual kosong alias short sell, sehingga harga saham GME melonjak.

Dalam short-selling, investor meminjam saham yang belum dimilikinya (dari broker saham), kemudian menjualnya (dengan harga tinggi), dan kemudian membelinya kembali dengan harga lebih rendah, dengan tetap mempertahankan selisihnya.

Tetapi jika suatu saham tiba-tiba melonjak, maka investor tersebut terpaksa harus membelinya kembali dalam keadaan rugi.

Terinspirasi oleh gerakan para investor ritel di AS, para investor mom-and-pop Malaysia, alias investor ritel, pada Kamis membuat grup Reddit mereka sendiri, namanya BursaBets, mengambil nama bursa saham negara tersebut, Bursa Malaysia (KLSE) atau dulu bernama Bursa Kuala Lumpur.

Seperti grup WallStreetBets AS, BursaBets juga menjadi media online untuk mengajak para investor atau trader ritel lainnya dalam membeli dan menahan kejatuhan harga sebuah saham, dalam hal ini, mereka menargetkan saham-saham perusahaan sarung tangan.

Malaysia adalah produsen sarung tangan lateks teratas dunia, dan para produsen utama melihat saham mereka melonjak tahun lalu karena permintaan yang tinggi akibat pandemi virus corona.

Tetapi saham perusahaan-perusahaan ini dihajar dalam beberapa pekan terakhir, sehingga ambles, karena sentimen positif sudah adanya vaksin dan saham-saham ini pun menjadi sasaran short sell, setelah regulator pasar modal mencabut larangan praktik tersebut.

Top Glove, perusahaan pembuat sarung tangan karet terbesar di dunia, sahamnya melonjak hampir 300% tahun lalu, tetapi kemudian turun sekitar 40%.

Sehari setelah grup BursaBets didirikan, sahamnya naik lebih dari 8% di Bursa Malaysia.

Perusahaan pesaingnya, juga membukukan kenaikan tajam. Saham Hartalega naik lebih dari 5%, dan Supermax naik 3,6%.

"Saya yakin harga [saham emiten] sarung tangan saat ini sangat diremehkan, dan sikap pribadi saya adalah bahwa saya ingin mempertahankannya sampai mencapai nilai wajarnya," kata "Revenant", pendiri BursaBets yang memiliki lebih dari 6.800 anggota, dikutip AFP, Jumat (29/1).

"Saya hanya ingin pasar menyadari bahwa valuasinya terlalu rendah dan perusahaan sarung tangan kami pantas mendapatkan [harga saham] yang lebih baik," tegasnya.

Mengacu data Bursa Malaysia pada penutupan pasar Jumat hari ini, saham Top Glove Corporation Berhad dengan kode TOPGLOV melesat 8,5% di level RM6,74.saham, saham Hartalega Holdings Berhad naik 5,41% di level RM 12,86/saham, dan Supermax Corporation Berhad RM6,80/saham, naik 3,66%.

Pekan ini, para pelaku pasar saham Wall Street memang ramai membicarakan GameStop. Menurut NBC News harga saham emiten ini di NYSE meroket hingga 8.000% dalam 6 bulan terakhir.

Padahal kondisi perusahaan tidak bagus, masih rugi. GameStop adalah perusahaan penjual peralatan game dan konsol dengan cara konvensional. Menjual barang melalui gerai toko.

Saat itu, sebagaimana diberitakan CNBC, salah satu penyebab kenaikan harga saham ini adalah forum investor di media sosial Reddit bernama WallStreetBets. Mereka memiliki 3,9 juta pengikut dan terus menyarankan anggotanya menjaga saham GameStop.

Hebatnya lagi grup saham ini membuat banyak hedge fund rugi besar. S3 Partners, sebuah perusahaan data keuangan mencatat, pelaku short selling mengalami kerugian US$ 23,6 miliar di GameStop bulan ini.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDEyOTE4MjQ1NC0xNy0yMTk3NzYva2VyZW4tZmVub21lbmEtcml0ZWwtaGFqYXItYmFuZGFyLXNhaGFtLW1lbnVsYXItZGktbWFsYXlzaWHSAQA?oc=5

2021-01-29 12:41:24Z
52782593454982

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Keren! Fenomena Ritel Hajar Bandar Saham Menular di Malaysia - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.