Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebesar 1,66% ke posisi 6.307,12 poin pada perdagangan Jumat (22/1/2021).
Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 17,33 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,43 juta kali. Pelaku pasar asing melakukan aksi beli bersih senilai Rp 69,83 miliar.
Terkoreksinya bursa saham domestik merespons kebijakan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 8 Februari 2021 tengah terus peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.
Sedangkan, dari Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden menegaskan sikap pemerintah AS terhadap China tak akan berubah. Hal itu memicu kekhawatiran perang dagang masih akan terus berkobar dan merusak prospek pemulihan ekonomi dunia.
Cermati aksi emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia dalam sepekan ini:
Suspensi Lama, Emiten Milik Heru Hidayat Bakal Didepak Bursa!
Saham emiten ikan arwana PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) berpotensi didepak atau delisting paksa dari papan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Manajemen BEI menegaskan potensi delisting ini berlaku lantaran saham IIKP telah disuspensi (dihentikan sementara) selama 12 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 23 Januari 2022.
BEI mengungkapkan potensi delisting ini mengacu pada ketentuan perdagangan efek dan Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa.
Dalam aturan ini, Bursa dapat menghapus saham perusahaan tercatat apabila mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat. Ini termaktub dalam Ketentuan III.3.1.1.
Berikutnya Ketentuan III.3.1.2 menyatakan, delisting bisa dilakukan bila saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Sebagai informasi, Komisaris Utama IIKP adalah Heru Hidayat.
Pada akhir Oktober 2020, Majelis Hakim sidang Tindak Pidana Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sudah menjatuhkan vonis kepada enam terdakwa kasus Jiwasraya, salah satunya Heru Hidayat, yang juga pemilik atau komisaris utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
Tambah Modal, Smartfren Siap Rights Issue 7 Miliar Saham
Emiten telekomunikasi Grup Sinarmas, PT Smartfren Tbk (FREN), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perseroan bakal menerbitkan saham baru sebanyak 7 miliar saham dalam penawaran umum terbatas (PUT) IV.
Mengutip informasi yang disampaikan direksi FREN lewat prospektus di laman BEI, nantinya perseroan akan menerbitkan saham baru tersebut sebagai saham Seri C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Untuk memuluskan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Maret 2021 mendatang.
Perusahaan belum menentukan harga pelaksanaan rights issue ini, tapi mengacu pada perdagangan saham Jumat ini (22/1), saham FREN ditutup minus 2,94% di level Rp 66/saham. Sejak awal tahun, saham FREN juga masih terjerembap 54,17%. Harga rata-rata saham FREN di Rp 66/saham, sehingga dengan asumsi saham ini rights issue bisa mencapai Rp 462 miliar.
Berbarengan dengan rights issue, perseroan juga akan menerbitkan waran yang melekat pada saham hasil pelaksanaan HMETD sebanyak 91,99 miliar waran atau sekitar 34,9% dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Perusahaan Singapura Zico Trust Tambah Kepemilikan di TAXI
Emiten taksi milik Grup Rajawali, PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), telah rampung melaksanakan skema penambahan modal melalui private placement terkait konversi utang yang jatuh tempo pada 31 Desember 2020.
Dalam penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tersebut, pemegang saham yang sudah ada menambah porsi kepemilikannya.
Pemegang saham yang menambah investasi adalah peruahaan asal Singapura, Zico Trust Ltd yang menaikkan porsi sahamnya di TAXI dari sebelumnya 1,13 miliar menjadi 2,28 miliar saham. Dengan demikian, porsi Zico di saham TAXI meningkat dari sebelumnya 18,44% per Desember 2020 menjadi 22,39%.
Selain Zico Trust, pemegang saham perseroan lainnya yang mengalami peningkatan kepemilikan adalah bank investasi global asal Singapura, UOB Kay Hian Pte. Ltd yang meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya dari sebelumnya 948,14 juta saham menjadi 1,76 miliar saham.
Garap Tol Sepanjang 1.087 KM, Waskita Butuh Dana Rp 20 T
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memperkirakan masih membutuhkan dana kisaran Rp 15 triliun-Rp 20 triliun untuk membiayai kebutuhan dana penyelesaian seluruh proyek jalan tol yang sedang digarapnya.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, kebutuhan dana ini diharapkan bisa dipenuhi dengan upaya divestasi aset-aset tol yang saat ini telah beroperasi ataupun menggandeng partner strategis.
"Untuk menyelesaikan ruas yang ada butuh Rp 15 triliun-Rp 20 triliun. Tapi kebutuhan itu nantinya selain dari proses divestasi kami mencoba berpartner, ini dalam proses, dengan perusahaan yang bisa sekaligus financing sehingga tidak terbebani utang," kata Destiawan dalam sebuah webinar, Kamis (21/1/2021).
Dia menjelaskan, saat ini secara total perusahaan sedang menyelesaikan pengerjaan jalan tol sepanjang 1.087 kilometer. Total kebutuhan dana untuk seluruh proyek tersebut mencapai Rp 180 triliun.
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMidmh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDEyNDE0NDEwNi0xNy0yMTgzMzEvZGFyaS13c2t0LXNhbXBhaS1hbnRtLWluaWxhaC05LWthYmFyLWtvcnBvcmFzaS1wZWthbi1pbmnSAQA?oc=5
2021-01-24 08:20:03Z
52782584445750
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari WSKT Sampai ANTM, Inilah 9 Kabar Korporasi Pekan ini - CNBC Indonesia"
Post a Comment