Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok pada perdagangan Jumat (29/1/2021), menyusul limbungnya beberapa investor besar akibat serangan investor ritel terhadap pelaku jual kosong (short selling).
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 200 poin (-0,7%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian menjadi 293,8 poin (-0,96%) ke 30.309,52. S&P 500 melemah 30,1 poin (-0,8%) ke 3.757,24 dan Nasdaq ambles 104,5 poin (-0,78%) ke 13.232,66.
Namun, saham GameStop melompat hingga 100% di pembukaan setelah penyedia online trading Robinhood menyatakan akan mengizinkan pembelian saham emiten grosir game tersebut dan saham lain yang jadi target short selling.
Short selling adalah transaksi di mana investor melakukan penjualan suatu saham tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu. Dia meminjam saham dari sekuritas untuk menjualnya, dengan harapan ketika sahamnya ambruk ke depan, dia dapat membelinya kembali di harga murah dan mengembalikan pinjamannya ke sekuritas dengan keuntungan.
Investor kini khawatir jika GameStop terus naik, para pemilik dana (hedge funds) yang jadi korban bisa dipaksa menjual portofolionya di saham lain untuk mendulang dana dan memicu koreksi besar. Secara bersamaan, GameStop dikhawatirkan menjadi sinyal bahwa pasar telah membentuk gelembung, di mana harga saham terlalu mahal melampaui valuasi.
"Antara seruan Washington untuk menggelar rapat dengar pendapat dan kabar bahwa Robinhood terpaksa mencairkan pembiayaan dan menggali dana US$ 1 miliar dari investor, ini semua menggerus keyakinan pasar," tutur Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Dow Jones dan S&P 500 pada Rabu tergelincir ke posisi terendahnya sejak Oktober 2020, di mana Dow Jones anjlok lebih dari 600 poin. Namun, indeks berisi 30 saham unggulan ini menguat 300 poin pada Kamis.
Beberapa saham kemarin menguat menyusul rilis kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi di antaranya Visa, Mondelez, dan Western Digital. Caterpillar, Chevron, dan Eli Lilly bakal merilis kinerja keuangan mereka.
Pada perkembangan lain, Novavax mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 besutannya mencatatkan efektivitas sebesar 89,3% dalam uji klinis di Inggris, dan memiliki efektivitas untuk melawan varian baru virus corona di Negeri Big Ben tersebut.
Namun demikian, Johnson & Johnson melaporkan bahwa vaksinnya memiliki efektivitas hanya 57% di Afrika Selatan dan 66% di Amerika Latin, meski angka di AS masih 72%. Saham perseroan pun anjlok 2,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMieGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIxMDEyOTIxNDM1OS0xNy0yMTk4MDUvd2FsbC1zdHJlZXQtZGlidWthLXBlbnVoLXRla2FuYW4tZG93LWpvbmVzLWFuamxvay0yMDAtcG9pbtIBAA?oc=5
2021-01-29 14:53:04Z
52782593454982
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street DIbuka Penuh Tekanan, Dow Jones Anjlok 200 Poin 3 jam yang lalu - CNBC Indonesia"
Post a Comment