Search

Harga Emas Antam Turun Lagi, Saatnya Borong? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau terkoreksi pada perdagangan Sabtu (19/8/2023).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.057.000/batang, turun Rp 3.000.

Koreksi harga emas Antam ini melanjutkan pelemahan sejak kemarin. Pada pekan ini, pergerakan harga emas Antam cenderung melemah.

Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 936.000 per gram, harga tersebut juga turun sebesar Rp 3.000 dari perdagangan sebelumnya.

Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.

Emas Batangan Harga per Batang Harga NPWP (+Pajak 0.45%)
0.5 Rp578.500 Rp579.946
1 Rp1.057.000 Rp1.059.643
2 Rp2.054.000 Rp2.059.135
3 Rp3.056.000 Rp3.063.640
5 Rp5.060.000 Rp5.072.650
10 Rp10.065.000 Rp10.090.163
25 Rp25.037.000 Rp25.099.593
50 Rp49.995.000 Rp50.119.988
100 Rp99.912.000 Rp100.161.780
250 Rp249.515.000 Rp250.138.788
500 Rp498.820.000 Rp500.067.050
1000 Rp997.600.000 Rp1.000.094.000

Sumber: logammulia.com

Berikut grafik pergerakan harga emas Antam:

Melemahnya kembali harga emas Antam hari ini sejalan dengan pergerakan harga emas acuan dunia yang juga masih terkoreksi pada perdagangan akhir pekan ini.

Pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas di pasar spot ditutup turun tipis 0,04% di posisi US$ 1.888,19 per troy ons. Pelemahan itu langsung membuat emas menciptakan tiga rekor buruk sekaligus.

Rekor buruk pertama adalah pelemahan selama lima hari beruntun. Harga emas tak mampu menguat sekalipun sepanjang pekan ini. Sang logam mulia melemah sejak Senin hingga Jumat pekan ini.

Pelemahan selama lima hari beruntun ini adalah yang pertama sejak 16-22 Juni 2023 atau hampir dua bulan lebih.

Rekor terburuk kedua adalah emas terlempar dari level psikologis US$ 1.900. Emas ditutup di posisi US$ 1.891, 76 per troy ons pada Kamis pekan ini. Ini adalah kali pertama emas ditutup di bawah US$ 1.900 sejak 10 Maret 2023 atau lima bulan lebih. Setelah Kamis, emas tidak mampu bangkit dan kini berkutat di level US$ 1.800.

Rekor terburuk selanjutnya adalah pelemahan sepekan. Dalam sepekan ini, emas melemah sebesar 1,31%.

Pelemahan ini memperpanjang derita emas menjadi empat pekan. Dalam empat pekan tersebut, harga emas sudah ambruk 3,67%.

Pelemahan sang logam mulia selama empat pekan berturut-turut juga menjadi rekor terburuknya sejak akhir Januari-Februari 2023 atau terburuk hampir enam bulan terakhir.

Hal ini karena terhempasnya harapan pelaku pasar melihat shifting kebijakan suku bunga di AS.

Pelaku pasar semula berekspektasi jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sudah akan mulai memangkas suku bunga pada September mendatang.

Namun, harapan itu terkubur oleh masih kencangnya data ekonomi AS serta risalah Federal Open market Committee (FOMC).

Risalah pertemuan FOMC Juli yang dirilis pada Kamis dini hari waktu Indonesia menunjukkan sebagian besar pejabat lebih memprioritaskan pertarungan atas inflasi

"Dengan inflasi yang masih jauh di atas tujuan jangka panjang Komite dan pasar tenaga kerja tetap ketat, sebagian besar peserta terus melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi dan tetap memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," ungkap risalah dalam pertemuan FOMC.

Hal tersebut semakin menambah ketidakpastian di pasar, pasalnya the Fed melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga. Oleh sebab itu, sikap The Fed tersebut di proyeksi pasar masih bisa ketat lagi untuk pertemuan selanjutnya di sisa akhir tahun ini.

Potensi kenaikan suku bunga The Fed pun langsung melambungkan dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS.

Indeks dolar kini bergerak di kisaran 103-105 yang menjadi posisi terkuatnya sejak Juni 7 Juni 2023 atau dua bulan lebih.

Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun meloncat ke 4,2-4,3% yang merupakan posisi tertinggi sejak Juni 2007 atau 16 tahun terakhir. Penguatan dolar AS membuat emas semakin mahal sehingga tidak terjangkau untuk dibeli.

Emas juga tidak menawarkan yield sehingga kenaikan yield surat utang pemerintah AS membuat emas tidak menarik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ada Diskon Jumbo Nih, Harga Emas Antam Hari Ini Makin Murah


(chd/chd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiaWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL215bW9uZXkvMjAyMzA4MTkwOTAwMzMtNzItNDY0MjcwL2hhcmdhLWVtYXMtYW50YW0tdHVydW4tbGFnaS1zYWF0bnlhLWJvcm9uZ9IBbWh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL215bW9uZXkvMjAyMzA4MTkwOTAwMzMtNzItNDY0MjcwL2hhcmdhLWVtYXMtYW50YW0tdHVydW4tbGFnaS1zYWF0bnlhLWJvcm9uZy9hbXA?oc=5

2023-08-19 03:30:28Z
2325432346

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Emas Antam Turun Lagi, Saatnya Borong? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.