Search

Pagi-pagi IHSG Sudah Loyo, 6 Saham Ini Jadi Biang Kerok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada perdagangan sesi I Senin (14/8/2023), di tengah terkoreksinya bursa saham global karena investor merespon negatif dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali naik.

Per pukul 09:36 WIB, IHSG melemah 0,48% ke posisi 6.846,93. IHSG di sesi I hari ini bergerak di rentang 6.841,46 - 6.885,55 dan masih bertahan di level psikologis 6.800.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 0,8%.

Selain itu, beberapa saham juga menjadi pemberat IHSG. Berikut saham-saham yang menjadi pemberat IHSG pada sesi I hari ini.

Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Bank Mandiri BMRI -7,26 5.850 -1,27%
Bank Central Asia BBCA -6,67 9.250 -1,60%
Bayan Resources BYAN -3,84 17.475 -1,55%
Telkom Indonesia TLKM -3,73 3.770 -1,05%
Astra International ASII -2,39 6.700 -0,74%
Kalbe Farma KLBF -1,51 1.830 -1,08%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi pemberat terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni mencapai 7,3 indeks poin. Selain saham BMRI, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang juga memperberat IHSG sebesar 6,7 indeks poin.

IHSG terpantau terkoreksi, mengikuti pergerakan bursa Asia-Pasifik yang juga melemah pada hari ini. Hal ini terjadi setelah dirilisnya inflasi AS pada periode Juli 2023, di mana inflasi AS kembali naik.

Inflasi ditingkat konsumen (consumer price index/CPI) AS pada bulan lalu mencapai 3,2% (year-on-year/yoy), meningkat dibandingkan 3,0% pada Juni lalu yang sebesar 3%. Meskipun demikian, laju inflasi di bawah ekspektasi sebesar 3,3% (yoy).

Kenaikan inflasi tersebut menjadi yang pertama kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan CPI.

Inflasi AS sempat menyentuh 9,1% (yoy) pada Juni 2022, tertinggi dalam 40 tahun terakhir akibat melonjaknya harga komoditas global, tertutama di sektor energi, yang dipicu perang Rusia-Ukraina.

Adapun, inflasi inti, yang tak mencakup harga bergejolak tercatat sebesar 4,7% (yoy) pada Juli 2023, turun tipis dari dari bulan sebelumnya dan ekspektasi ekonom sebesar 4,8%% (yoy).

Sementara itu, secara bulanan (month-to-month/mtm), CPI Negeri Paman Sam pada Juli 2023 tercatat sebesar 0,2%, tak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar.

Tak hanya CPI yang mengalami kenaikan, inflasi produsen (producer price index/PPI) Negeri Paman Sam juga mengalami kenaikan. PPI AS pada Juli 2023 meningkat ke 0,8% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,2% (yoy) dan ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 0,7% (yoy).

Kenaikan inflasi yang kembali terjadi setelah selama setahun mengalami penurunan membuat pasar berekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih akan mempertahankan sikap hawkish-nya pada tahun ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat


(chd/chd)

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMidGh0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIzMDgxNDA5NDQ1OS0xNy00NjI2NTIvcGFnaS1wYWdpLWloc2ctc3VkYWgtbG95by02LXNhaGFtLWluaS1qYWRpLWJpYW5nLWtlcm9r0gF4aHR0cHM6Ly93d3cuY25iY2luZG9uZXNpYS5jb20vbWFya2V0LzIwMjMwODE0MDk0NDU5LTE3LTQ2MjY1Mi9wYWdpLXBhZ2ktaWhzZy1zdWRhaC1sb3lvLTYtc2FoYW0taW5pLWphZGktYmlhbmcta2Vyb2svYW1w?oc=5

2023-08-14 03:02:12Z
2328883023

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pagi-pagi IHSG Sudah Loyo, 6 Saham Ini Jadi Biang Kerok - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.