Search

IHSG dalam Tekanan, Saham-Saham Ini malah Masuk Radar Cuan - Investor.ID

JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ke depan bakal dipengaruhi banyak sentimen penting. Salah satunya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, meski inflasi secara tahunan untuk periode Juli 2023 berada dalam target BI sebesar 3,08%, suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diperkirakan tetap sebesar 5,75%. Suku bunga BI sebesar 5,75% itu telah berlangsung sejak Januari 2023.

“Proyeksi suku bunga yang masih di level tersebut, yaitu untuk menjaga inflasi dalam target 2-4% hingga akhir tahun ini dan meminimalisir depresiasi nilai tukar rupiah,” kata Ratih dalam ulasannya, yang dikutip pada Minggu (20/8/2023).

Advertisement

Ratih mewanti-wanti bahwa El Nino yang berkepanjangan bisa menimbulkan kenaikan harga pangan, sehingga berpotensi kembali mengerek inflasi. Panel Harga Badan Pangan Indonesia menunjukkan, harga beras medium dan beras premium naik masing-masing sebesar 4,42% menjadi Rp 12.060/kg dan 4,49% menjadi Rp 13.730/kg sejak Januari hingga 18 Agustus 2023. Potensi kenaikan harga beras juga seiring dengan larangan ekspor beras India pada 20 Juli 2023.

Sementara itu, nilai tukar rupiah kembali melemah. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.308 per dolar AS (18/8/2023) atau terdepresiasi 1,26% sejak awal Agustus 2023. Hal ini sejalan dengan indeks dolar AS yang kembali naik, menyusul sikap hawkish lanjutan dari The Fed pada pekan ini dan pertemuan FOMC pada September mendatang.

“Penurunan nilai tukar turut berdampak pada capital outflow di pasar ekuitas domestik. Secata month to date (mtd) hingga 18 Agustus 2023, investor asing tercatat jual bersih (net sell) di seluruh pasar sebesar Rp 16,8 triliun,” tutur dia.

Ratih menegaskan, suku bunga tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah berpotensi memperlambat kinerja sektor yang sensitif terhadap katalis tersebut. Sektor terdampak dari depresiasi nilai tukar rupiah, di antaranya sektor yang berbasis impor (komponen otomotif dan segmen ritel dengan produk impor), emiten dengan bahan baku impor dan memiliki global bond.

Adapun sektor yang kurang diuntungkan dengan tren suku bunga tinggi, antara lain sektor properti dan konstruksi.

Dengan berbagai faktor tersebut, dia memperkirakan IHSG dalam sepekan ke depan bergerak sideways cenderung melemah dalam kisaran 6.815-6.910. Meski demikian, secara teknikal, terdapat beberapa saham yang potensial menghasilkan cuan.

Saham Potensial Cuan 

Editor: Jauhari Mahardhika (jauhari@investor.co.id)

Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Investor.ID". Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link https://t.me/+oCMJPFzpWeg0OGZl, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

BAGIKAN

Adblock test (Why?)


https://news.google.com/rss/articles/CBMiWmh0dHBzOi8vaW52ZXN0b3IuaWQvbWFya2V0LzMzODQ1Ny9paHNnLWRhbGFtLXRla2FuYW4tc2FoYW1zYWhhbS1pbmktbWFsYWgtbWFzdWstcmFkYXItY3VhbtIBAA?oc=5

2023-08-20 10:01:00Z
2348414648

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG dalam Tekanan, Saham-Saham Ini malah Masuk Radar Cuan - Investor.ID"

Post a Comment

Powered by Blogger.