Saat dikonfirmasi apakah penunjukkan JP Morgan lantaran penjualan surat utang yang sepi peminat sehingga diharapkan bisa mendongrak lelang ke depan, Luky membantahnya.
"Tidak ada hubungannya dengan JP Morgan karena prosesnya kan sudah lama. Bukan tiba-tiba gara-gara market sedang weak, kita memasukkan JP Morgan (dealer utama)," katanya.
Asal tahu, pemerintah telah melelang lima seri SUN dengan total penawaran Rp 17,02 triliun untuk menutup kebutuhan pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Akan tetapi, yang terjual atau terserap hanya Rp 6,15 triliun.
"Lelang (SUN) pada 24 April ini, sebenarnya incoming bid masih sesuai target, yakni Rp 17 triliun. Tapi kita memang hanya menjual sebesar Rp 6,15 triliun yang menurut kita harganya masih sesuai," Luky berdalih.
Pemerintah, katanya, menerapkan strategi pembiayaan front loading (di awal tahun). Ketika harga sedang bagus, pemerintah selalu menaikkan (penjualan) atau upsize.
"Jadi kita tidak dalam keadaan terdesak. Sampai dengan akhir April ini, kita telah menerbitkan 46 persen (surat utang) dari target," pungkas Luky.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sudah Putus Kontrak, Ini Alasan Sri Mulyani Berdamai dengan JP Morgan"
Post a Comment