Search

6 Pengkritik Pemerintah yang Dibungkam China, dari Li Wenliang hingga Jack Ma - Kompas.com - KOMPAS.com

BEIJING, KOMPAS.com - China dikenal sangat keras menindak para pengkritik pemerintahannya. Beberapa dibungkam, tapi ada juga yang sampai dijebloskan ke penjara atau meninggal.

Terbaru, Jack Ma diduga turut menjadi korban pembungkaman itu karena tiba-tiba menghilang, setelah melontarkan kritik dalam sebuah acara pada Oktober tahun lalu.

Jika benar Jack Ma menghilang akibat kritiknya, maka taipan Alibaba tersebut menambah panjang daftar warga negara China yang dibungkam lantaran vokal mengkritik pemerintah "Negeri Panda".

Baca juga: Jack Ma Menghilang Viral di Twitter, Netizen Mulai Khawatir

Dari banyaknya pengkritik yang telah ditindak, berikut adalah 6 orang terbarunya.

1. Jack Ma

CEO Alibaba Jack Ma (tengah) bersama aktris Hollywood Scarlett Johansson saat membuka event Singles Day 2016.Associated Press CEO Alibaba Jack Ma (tengah) bersama aktris Hollywood Scarlett Johansson saat membuka event Singles Day 2016.
Jack Ma menghilang dari pandangan publik sejak mengkritik Partai Komunis China pimpinan Presiden Xi Jinping.

Absennya Jack Ma dimulai saat dirinya tidak hadir di babak final program reality show-nya, Africa's Business Heroes, di mana dia menjadi juri.

Tak hanya menghilang, foto-fotonya juga dihapus dari situs web acara tersebut, lapor media Inggris The Telegraph.

Dilansir dari News 18 pada Senin (4/1/2021), Jack Ma termasuk orang yang vokal mengkritik Pemerintah China.

Absennya taipan e-commerce dari final yang dihelat November terjadi setelah dia berbicara dalam sebuah forum di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Baca juga: Jack Ma Tak Muncul di Reality Show-nya Setelah Kritik Pemerintah China

Saat itu, Jack Ma mengritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai, karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.

Sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip dari KompasTekno, Senin (16/11/2020).

Pria berusia 56 tahun itu juga menyerukan reformasi sistem yang menurutnya telah menghambat inovasi bisnis. Dia menyamakan peraturan perbankan global dengan "klub orang tua".

Baca juga: Kronologi Jack Ma Menghilang Tiba-tiba dari Pandangan Publik

Warga China memberi penghormatan terakhir untuk Dr Li Wenliang, 7 Februari 2020. Dr Li merupakan salah satu orang yang mengeluarkan peringatan dini terkait bahaya virus corona, tetapi justru dibungkam polisi.JEROME FAVRE/EPA-EFE Warga China memberi penghormatan terakhir untuk Dr Li Wenliang, 7 Februari 2020. Dr Li merupakan salah satu orang yang mengeluarkan peringatan dini terkait bahaya virus corona, tetapi justru dibungkam polisi.
Mendiang Dr Li Wenliang merupakan salah satu dari sekelompok dokter di Wuhan, yang mengunggah peringatan di media sosial tentang penyebaran virus corona, Desember 2019.

Dia mengirim pesan di media sosial kepada rekan-rekannya, memperingatkan adanya virus yang misterius.

Dr Li kemudian ditegur polisi karena dianggap menyebarkan kabar yang mengganggu ketenteraman sosial.

Dia diharuskan menandatangani persetujuan untuk tidak mengulanginya dan tidak melakukan tindakan lain yang melanggar hukum. Kalau melanggar, dia akan dituntut.

Baca juga: Li Wenliang, Dokter Pertama yang Peringatkan Bahaya Covid-19 Jadi Tempat Curhatan Netizen

Dr Li Wenliang kemudian menandatanganinya, dan kembali bekerja untuk menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma, tapi dia tidak menyadari pasiennya itu mengidap virus corona. Penularan pun terjadi antarmanusia.

Keesokan harinya, Li mulai mengalami gejala batuk-batuk. Orangtuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus corona.

Tak lama setelah itu, RS Pusat Wuhan mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) pukul 02.58 waktu setempat di usia 34 tahun.

Baca juga: Polisi Minta Maaf atas Hukuman ke Dr Li Wenliang, Warganet: Pergilah Minta Maaf ke Kuburannya

Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona.People/Handout via SCMP Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona.
Dalam unggahannya, Dr Ai Fen melampirkan diagnosis bahwa ada pasien yang mempunyai infeksi pneumonia karena virus corona mirip SARS.

Dilansir dari SCMP Rabu (11/3/2020), wawancara Ai Fen menyiratkan bahwa otoritas kesehatan setempat melewatkan momen untuk merilis peringatan dini.

Wawancara itu dirilis pada Selasa (10/3/2020), tetapi dihapus dari WeChat dan memantik kemarahan netizen yang mengunggah ulang publikasinya.

Sang dokter menceritakan, semua terjadi pada 30 Desember 2019 ketika dia melihat banyak pasien dengan gejala mirip flu tak bisa ditangani dengan pengobatan biasa.

Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, dengan salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus".

Seketika dia langsung melingkari kata SARS, mengambil foto, dan segera mengirimkannya kepada mantan teman sekelas di jurusan kedokteran yang bekerja di rumah sakit lain.

Baca juga: Cerita Dokter Ai Fen di Wuhan yang Dibungkam karena Bagikan Informasi soal Virus Corona

Malamnya, dia menerima pesan dari rumah sakit yang menyatakan informasi penyakit misterius itu harusnya tidak disebarluaskan.

Sebabnya, kabar yang belum diketahui kebenarannya itu bisa menyebabkan kepanikan. Dua hari kemudian dia dipanggil komite disiplin RS.

Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan runor" dan "merusak stabilitas".

Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar maupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut.

Ai Fen mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski saat itu tidak diinstruksikan.

Baca juga: Dokter Ai Fen, Pengungkap Pertama Virus Corona, Dikabarkan Menghilang

4. Zhang Zhan

Zhang Zhan, seorang jurnalis China yang terancam dipenjara hingga lima tahun setelah meliput mengenai Covid-19 di Wuhan.Screengrab from YouTube Zhang Zhan, seorang jurnalis China yang terancam dipenjara hingga lima tahun setelah meliput mengenai Covid-19 di Wuhan.
Seorang citizen journalist bernama Zhang Zhan dipenjara 4 tahun karena menyiarkan langsung situasi pandemi Wuhan ketika wabah Covid-19 mulai melanda.

Keputusan pengadilan disampaikan oleh pengacaranya pada Senin (28/12/2020), hampir setahun setelah virus corona muncul di Wuhan.

Zhang Zhan diduga memicu pertengkaran dan memprovokasi masalah, karena laporannya pada tahap awal wabah Covid-19.

Siaran live dan esainya disebar luas di berbagai platform media sosial pada Februari, seperti yang diwartakan AFP pada Senin (28/12/2020).

Zhang mengkritik respons awal pemerintah soal Covid-19 di Wuhan, menulis dalam esai pada Februari bahwa pemerintah tidak memberikan informasi yang cukup kepada warga, dan hanya me-lockdown kota.

Baca juga: Jurnalis Warga China Dihukum 4 Tahun Penjara karena Siarkan Berita Covid-19

Taipan real estate China dan kritikus blak-blakan Presiden Xi Jinping, Ren Zhiqiang, dihukum penjara 18 tahun pada Selasa (22/9/2020), karena korupsi.

Selain korupsi, Ren juga terjerat kasus penyuapan serta penggelapan dana publik, menurut pernyataan pengadilan yang dikutip AFP.

Ren dulunya pernah menjadi elite politik di lingkaran dalam Partai Komunis China. Ia sempat menghilang pada Maret, tak lama setelah menulis esai yang sangat kritis tentang penanganan Xi Jinping terhadap wabah virus corona.

Putusan pengadilan menyatakan Ren menggelapkan dana publik hampir 50 juta yuan (Rp 108,8 miliar) dan menerima suap senilai 1,25 juta yuan (Rp 2,7 miliar), menurut pernyataan Pengadilan Rakyat Menengah No 2 Beijing. Dia juga didenda 4,2 juta yuan (Rp 9,1 miliar).

Ren yang merupakan mantan ketua developer properti milik negara Huayuan Group, mendapat julukan "Meriam Besar" karena kritiknya yang blak-blakan terhadap kepemimpinan China.

Blog-nya memiliki pengaruh besar di Weibo, platform media sosial semacam Twitter di China.

Di situ Ren memiliki jutaan followers sebelum akunnya ditutup pihak berwenang pada 2016, akibat berulang kali menyerukan kebebasan pers yang lebih lebar.

Para aktivis HAM menuduh Xi dan Partai Komunis memanfaatkan tuduhan korupsi sebagai cara membungkam perbedaan pendapat.

Baca juga: Ren Zhiqiang Kritikus Xi Jinping Dipenjara 18 Tahun karena Korupsi

Bos besar media Hong Kong Jimmy Lai Chee-ying (tengah), ditangkap atas tuduhan kolusi dengan pasukan asing, pada Senin (10/8/2020). Pemilik media Apple Daily dan Next Magazine ini dijerat dengan hukum UU Keamanan Nasional.REUTERS/TYRONE SIU Bos besar media Hong Kong Jimmy Lai Chee-ying (tengah), ditangkap atas tuduhan kolusi dengan pasukan asing, pada Senin (10/8/2020). Pemilik media Apple Daily dan Next Magazine ini dijerat dengan hukum UU Keamanan Nasional.
Jimmy Lai merupakan salah satu pengkritik Beijing paling vokal, dan ditangkap pada Senin (10/8/2020) atas tuduhan berkolusi dengan kekuatan asing.

Seorang sumber polisi yang berbicara tanpa menyebut nama berkata ke AFP, Lai ditangkap karena berkolusi dengan pihak asing, yang merupakan salah satu pelanggaran di UU Keamanan Nasional baru. Lai juga dituduh melakukan penipuan.

Lai adalah pemilik surat kabar Apple Daily dan Next Magazine, dua media yang sangat pro-demokrasi dan kritis terhadap Beijing.

Tidak banyak orang Hong Kong yang berani mengkritik keras Beijing secara terbuka, seperti yang dilakukan Lai.

Baca juga: UU Keamanan Nasional Beraksi Lagi, Bos Besar Media Hong Kong Ditangkap

Bagi banyak penduduk kota semi-otonom itu, Jimmy Lai adalah pahlawan tak terduga, pemilik tabloid yang vokal dan satu-satunya taipan yang berani menentang Beijing.

Tapi di media pemerintah China dia dipandang sebagai "pengkhianat", "tangan hitam" terbesar di balik demonstrasi pro-demokrasi besar-besaran tahun lalu di Hong Kong.

Ia juga diberitakan sebagai ketua "Gang of Four" baru yang berkonspirasi dengan negara asing untuk merusak China.

Baca juga: Penduduk Hong Kong Borong Surat Kabar Apple Daily, Sehari Setelah Jimmy Lai Ditangkap

Let's block ads! (Why?)


https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiigFodHRwczovL3d3dy5rb21wYXMuY29tL2dsb2JhbC9yZWFkLzIwMjEvMDEvMDQvMTY0NjI3MjcwLzYtcGVuZ2tyaXRpay1wZW1lcmludGFoLXlhbmctZGlidW5na2FtLWNoaW5hLWRhcmktbGktd2VubGlhbmctaGluZ2dhLWphY2s_cGFnZT1hbGzSAYEBaHR0cHM6Ly9hbXAua29tcGFzLmNvbS9nbG9iYWwvcmVhZC8yMDIxLzAxLzA0LzE2NDYyNzI3MC82LXBlbmdrcml0aWstcGVtZXJpbnRhaC15YW5nLWRpYnVuZ2thbS1jaGluYS1kYXJpLWxpLXdlbmxpYW5nLWhpbmdnYS1qYWNr?oc=5

2021-01-04 09:46:00Z
52782553457241

Bagikan Berita Ini

0 Response to "6 Pengkritik Pemerintah yang Dibungkam China, dari Li Wenliang hingga Jack Ma - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.