Sementara itu, pengusaha kecil lainnya, I Wayan Sukhana bersama istrinya Made Yuliana membuka usaha di bidang aromatherapy sekitar 15 tahun yang lalu. Dari usaha rumah tangga, bisnis ini menjadi perusahaan penghasil produk perawatan kecantikan yang menggunakan bahan alam organik dan menjual produknya ke luar negeri.
"Negara tujuan ekspor PT Bali Tangi ini antara lain Australia, Maladewa Belanda dan Rusia," imbuhnya
Sri Mulyani bangga, sebab kedua usaha tersebut mempunyai kesamaan yaitu memberikan kesempatan bekerja kepada penyandang difabel dan mayoritas pekerja merupakan kaum wanita yang berasal dari ibu rumah tangga berada disekitar lokasi usaha. Bahkan pengrajin binaan La Chidehafu ada juga yang berasal dari anak jalanan, pengamen dan pengemis.
Bendahara Negara ini mengatakan, awalnya kedua pelaku usaha itu pada mendapakan modal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang merupakan sebuah lembaga negara bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional.
Bahkan, setelah memperoleh pembiayaan LPEI di awal 2017, pada akhir 2017 nilai ekspor La Chidehafu meningkat 14,2 persen dibandingkan 2016. Kemudian sasilitas yang diberikan LPEI sejak 2017 juga mampu meningkatkan kapasitas produksi PT Bali Tangi menjadi lebih dari 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kesuksesan yang diraih dengan diawali modal seadanya namun dengan ketekunan terus menerus sehingga akhirnya bisa menembus pasar luar negeri. Kita membutuhkan ribuan bahkan jutaan orang seperti Pak Tri dan Pak Wayan bagi perekonomian Indonesia," ungkapnya.
"Saya sebagai Menteri Keuangan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja untuk bisa meningkatkan ekspor Indonesia," tutur Sri Mulyani.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesan Sri Mulyani di Penghargaan Pajak
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tembus Pasar Ekspor, Sri Mulyani Harap Pelaku UMKM Ini Jadi Contoh Sukses"
Post a Comment