Sebelumnya, PT PLN (Persero) menyatakan stok batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sempat menipis dengan jumlah berada di bawah 15 hari. Kondisi ini membuat pengoperasian sebagian PLTU mengalami gangguan.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, kekurangan pasokan batu bara untuk sektor kelistrikan bermula dari rencana penerapan harga batu bara khusus untuk kelistrikan USD 70 per ton sehingga sejumlah produsen batu bara sempat menurunkan pasokan.
"Di awal-awal memang terpengaruh, harga di luar tinggi sekali. Ada dampak dari cuaca, harga tinggi, kan ada isu harga DMO batu bara yang waktu itu belum diputuskan itu mungkin mereka takut, ngerem, sehingga stok kita rendah," kata Supangkat, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 5 Juli 2018.
Dampak pengurangan pasokan batu bara untuk sektor kelistrikan masih dirasakan sehingga kondisi stok batu bara untuk sebagian PLTU masih di bawah stok normal yaitu 15 hari. Dia menduga produsen batu bara lebih memilih mengekspor batu bara karena harganya jauh lebih tinggi.
"Di luar tinggi mungkin disedot keluar juga. Sampai sekarang dampak masih ada, stok kita masih di bawah 15 hari sebagian," tutur dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Rapat dengan Menteri Bahas Rencana Pencabutan DMO Batu Bara"
Post a Comment