Liputan6.com, Jakarta Pemerintah dinilai perlu memiliki strategi lain dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin selain bantuan sosial (bansos). Sebab, turunnya angka kemiskinan ke 9,82 persen lebih disebabkan oleh pemberian bansos.
"Penurunan tingkat kemiskinan tahun ini tidak lepas dari lonjakan anggaran bantuan sosial dan subsidi yang digelontorkan pemerintah tahun ini," ujar Ekonom Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia, Ahmad Akbar Susamto mengatakan di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Anggaran bantuan sosial tahun ini mencapai Rp 81 triliun, tumbuh 43 persen dibandingkan anggaran tahun lalu yang mencapai Rp 57 triliun. Sementara pertumbuhan subsidi juga diperkirakan akan mencapai 43 persen di akhir tahun 2018.
Selain memerhatikan penduduk miskin, pemerintah juga harus memperhatikan jumlah penduduk yang rentan terhadap kemiskinan. Per Maret 2017 terdapat 64 juta penduduk rentan miskin di Indonesia. Angka ini jauh lebih besar daripada jumlah yang berada di bawah garis kemiskinan.
"Penduduk yang masuk pada kategori ini, sangat rentan untuk jatuh ke bawah garis kemiskinan apabila terjadi tekanan ekonomi seperti lonjakan inflasi, terhambatnya bantuan pemerintah," kata dia.
Menurut dia, strategi pengentasan kemiskinan yang utama adalah dengan memberdayakan perekonomian masyarakat golongan bawah melalui penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, khususnya lapangan kerja di sektor formal yang lebih menjamin kepastian pendapatan dan perlindungan sosial.
"Sayangnya, data terakhir menunjukkan masih banyak angkatan kerja di Indonesia yang bekerja di sektor informal," ujarnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3605965/bukan-lewat-bansos-pemerintah-diminta-ubah-cara-kurangi-kemiskinanBagikan Berita Ini
0 Response to "Bukan Lewat Bansos, Pemerintah Diminta Ubah Cara Kurangi Kemiskinan"
Post a Comment