Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyiapkan semacam halte ojek online untuk antar jemput penumpang menuai pro dan kontra. Beberapa pihak menilai ojek online bukanlah angkutan umum resmi yang perlu dibuatkan halte khusus.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya memutuskan membangun halte karena kenyataannya, banyak yang membutuhkan.
"Begini kami mengatur kenyataan di lapangan. Kenyataannya jalan raya terhambat karena parkirnya ojek online," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.
Anies menyebut halte khusus itu baru akan dibuat di gedung-gedung pemerintahan dulu, belum ada kewajiban swasta membangun seperti DKI.
"Kita mulai di fasilitas milik pemprov. Nah swasta baru dilakukan sesudah ini. Kami akan lakukan dulu di pemprov hasilnya seperti apa baru kita buat regulasi," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu menyatakan keberadaan halte tersebut diperlukan karena di jam tertentu seperti pulang kantor, ojek-ojek memenuhi jalan dan membuat macet.
"Kalau diliat tempat stasiun. Lalu perhatikan jelang jam tutup mal, bisa penuh sekali jemputan ojek. Waktunya pendek durasinya itu. Saat keluar saat itulah terjadi penumpukan parkir ojek," ucap Anies.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3605690/wagub-sandiaga-ajak-swasta-bangun-500-shelter-ojek-onlineBagikan Berita Ini
0 Response to "Wagub Sandiaga Ajak Swasta Bangun 500 Shelter Ojek Online"
Post a Comment