Search

Dituduh Tak Efisien, Garuda Indonesia Buka Suara

Sejalan dengan komitmen strategi bisnis jangka panjang Sky Beyond 3.5, Garuda Indonesia juga terus melaksanakan upaya renegosiasi kontrak pesawat termasuk komitmen penundaan kedatangan pesawat baru hingga tahun 2019-2020 serta memaksimalkan utilitas pesawat yang ada saat ini.

Adapun utilitas pesawat pada tahun 2018 ini ditargetkan menjadi 10 jam 24 menit meningkat dibandingkan 2017 sebesar 9 jam 36 menit khususnya dengan memaksimal rute padat penumpang dengan yield tinggi.

Sementara itu, sejalan dengan upaya efisiensi yang dilaksanakan, Garuda Indonesia di 2017 juga telah melaksanakan renegosiasi kontrak pesawat bersama pihak manufaktur atau lessor sehingga dapat menurunkan harga sewa pesawat hingga 25 persen.

"Selain itu, Garuda Indonesia terus memaksimalkan potensi armada yang ada saat ini dengan restrukturisasi jaringan penerbangan khususnya dengan memaksimalkan pasar penerbangan dengan trafik tinggi," kata Hengki.

"Perlu kiranya kami sampaikan juga bahwa Garuda Indonesia juga tidak pernah mengagendakan pengadaan pesawat Airbus A380," tambah dia. 

Adapun saat ini Garuda Indonesia hanya mengoperasikan jenis armada Boeing 777-300 ER, Boeing 737-800 NG, Airbus A330-300/200, CRJ Bombardier 100, ATR 72-600 dengan total armada secara keseluruhan sebesar 202 armada pesawat, termasuk armada yang dioperasikan anak perusahaan Citilink.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3569097/dituduh-tak-efisien-garuda-indonesia-buka-suara

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dituduh Tak Efisien, Garuda Indonesia Buka Suara"

Post a Comment

Powered by Blogger.