Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk melaporkan kinerja perseroan selama 2017 pada Jumat 29 Juni 2018.
Hasilnya, pasar modal Indonesia tercatat mengalami kemajuan berarti dari segi jumlah perusahaan tercatat, penambahan jumlah investor aktif, serta penguatan ketahanan pasar.
Menurut laporan BEI, pasar modal dalam negeri pada 2017 mencatat rekor tertinggi dalam hal kapitalisasi pasar, yakni sekitar Rp 7.052 triliun. Begitu pula indeks pasar sebesar 6.355,65 poin, transaksi pasar dari segi volume (11,95 miliar unit saham per hari), nilai (Rp 7,6 triliun per hari), maupun frekuensi perdagangan yang sebanyak 312,48 ribu kali transaksi.
Mantan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, keberhasilan capaian tersebut antara lain dipicu oleh ekspansi basis investor ritel domestik.
"Ekspansi basis investor ritel domestik itu berkat upaya Pasar Modal Indonesia menjangkau calon investor baru dari segala lapisan masyarakat untuk berinvestasi di BEI," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Selain menjadi wahana investasi masyarakat, pasar modal juga disinyalir semakin memiliki peran strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha.
Pencatatan penawaran perdana saham telah berhasil dilakukan oleh 37 perusahaan sepanjang tahun kemarin, yang merupakan capaian tertinggi selama 23 tahun terakhir dengan jumlah penghimpunan dana sebesar Rp 9,56 triliun.
Bila ditambah dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan konvensi waran, maka pencatatan efek bersifat ekuitas sepanjang 2017 menghimpun dana sejumlah Rp 85,78 triliun, atau naik 13,23 persen dari 75,76 triliun pada 2016. Di sisi lain, aktivitas pencatatan obligasi mencatat penghimpunan dana mencapai Rp 726,03 triliun atau meningkat 21,5 persen dibanding 2016.
Sepanjang 2017, total penghimpunan dana dari pencatatan saham dan obligasi telah menyentuh angka Rp 812 triliun, yang merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah pertumbuhan pasar modal di Indonesia.
BEI juga memperoleh pendapatan usaha Rp 1,2 triliun serta memperoleh laba bersih Rp 310 miliar. Jumlah kas dan setara kas terjaga pada kisaran Rp 2,4 triliun dan nilai ekuitas meningkat menjadi Rp 3,6 triliun di akhir 2017.
Lewat upaya BEI meningkatkan infrastruktur pasar modal, itu pun telah berbuah dengan memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 Quality Management dan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi.
Prestasi lain yang tak kalah pentingnya pada tahun lalu, BEI juga dinobatkan sebagai salah satu perusahaan Asia terbaik untuk tempat bekerja oleh HR Asia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3574006/investor-ritel-domestik-meningkat-topang-pasar-modal-riBagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Ritel Domestik Meningkat Topang Pasar Modal RI"
Post a Comment