Search

Alasan BI Dongkrak Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen

BI menilai perekonomian global ditandai likuiditas global yang mengetat dan ketidakpastian pasar keuangan teta tinggi. Ini terjadi di tengah kenaikan pertumbuhan ekonomi global 2018 yang diperkirakan terus berlanjut.

Pertumbuhan ekonomi global 2018 diperkirakan tetap mencapai 3,9 persen. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 3,8 persen. Ini didorong berlanjutnua akselerasi ekonomi Amerika Serikat, masih kautnya pertumbuhan ekonomi Eropa serta tetap tingginya pertumbuhan ekonomi China.

Prospek pemulihan ekonomi global yang membaik meningkatkan volume perdagangan dunia yang kemudian berdampak pada harga komoditas yang tetap kuat.

Namun pada saat yang sama, kondisi likuiditas global mengetat dan ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi dipicu oleh perkiraan kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve yang lebih agresif usai pertemuan bank sentral AS pada Juni 2018 dan volatilitas imbal hasil surat utang AS yang masih tinggi.

Selain itu, nilai tukar rupiah pada Juni 2018 mendapat tekanan terutama sejak pertengahan bulan dipicu penguatan dolar AS yang terjadi salah skala global.

Nilai tukar rupiah sempat berada dalam tren menguat hingga pertengahan Juni 2018. Bahkan sempat tercatat Rp 13.853 per dolar AS pada 6 Juni 2018 sebagai respons atas kebijakan pre-emptive, front loading dan ahead of the curve Bank Indonesia pada akhir Mei 2018.

Namun, perubahan stance kebijakan the Federal Reserve pada pertemuan bank sentral AS pertengahan Juni 2018 yang lebih agresif, respons kebijakan bank sentral lain yang berubah terutama bank sentral Eropa dan China.

Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global yang kembali meningkat memicu pelemahan hampir seluruh mata uang dunia tidak terkecuali rupiah.

Pada 28 Juni 2018, rupiah tercatat 14.390 per USD, melemah 3,44 persen dibandingkan akhir Mei 2018.

Sementara dibandingkan akhir Desember 2017, rupiah melemah 5,72 persen year to date (ytd) lebih rendah dibandingkan pelemahan mata uang negara berkembang lainnya yaitu Filipina, India, Afrika Selatan, Brazil dan Turki.

“Bank Indonesia terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya pengembangan pasar keuangan,” kata Perry.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Bank Indonesia (BI) gelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan tambahan pada Rabu 30 Mei 2018, membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3573512/alasan-bi-dongkrak-suku-bunga-acuan-jadi-525-persen

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Alasan BI Dongkrak Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen"

Post a Comment

Powered by Blogger.