Search

Moeldoko: Mafia Pangan Rugikan Petani

Selain itu, HKTI terus mendorong inovasi serta penggunaan teknologi di sektor pertanian. Pihaknya bahkan sudah menjalin kerja sama dengan beberapa negara yang dianggap lebih mumpuni dalam hal perkembangan teknologi perangkat. Meskipun begitu dia tak menyebut negara yang dimaksud.

"Kami HKTI telah bangun komunikasi dan akan MoU dengan negara-negara yang memiliki high technology di bidang pertanian," tutur dia.

Diharapkan dengan kerja sama tersebut petani Indonesia bakal makin mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertaniannya.

"Agar terjadi transformasi teknologi, transformasi culture, knowledge dan seterusnya. Kita harap petani kita makin mandiri. Mandiri yang di perkuat oleh teknologi teknologi yang sudah membudaya dalam dirinya," ujar dia

"Dia akan tinggalkan cara tradisional yang pada akhirnya produk yang dihasilkan makin baik," tambah dia.

Dia mengatakan meningkatkan produktivitas petani, pihaknya telah melakukan berbagai program seperti pembagian bibit dan pupuk. Namun, program itu dapat sungguh berdampak besar dengan penguasaan teknologi.

"Saya punya benih 70 hari hasilnya mendekati 8 ton. Saya punya jenis bibit padi yang hasilnya 9 ton. Saya sekarang sedang mengembangkan bibit kentang dari 15 ton rata-rata menjadi 30 ton. Hampir yang kami kembangkan itu 2 kali lipat itu karena teknologi," ujar dia.

"Percuma ada barang bagus tetapi tidak bisa mengolah. Karena itu kita siapkan barang bagus, benih dan pupuk setelah itu kami dampingi dengan baik setelah itu hasilnya kita coba untuk bantu cari pembelinya," tambah dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menghabiskan waktu berbuka sambil memanjakan mata dengan pesona alam laut dan pegunungan, bukan lagi angan-angan! Memang ada, ya?

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3574568/moeldoko-mafia-pangan-rugikan-petani

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Moeldoko: Mafia Pangan Rugikan Petani"

Post a Comment

Powered by Blogger.