Search

Sektor Saham Keuangan Bebani IHSG Jelang Pilkada

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan tertekan. Sentimen eksternal dinilai dominasi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/6/2018), IHSG melemah 33,43 poin atau 0,57 persen ke posisi 5.825,64. Indeks saham LQ45 turun 0,89 persen ke posisi 910,64. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.878,03 dan terendah 5.820,75. Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG. 134 saham menguat dan 103 saham diam di tempat.Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 404.703 kali dengan volume perdagangan saham 13,3 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun.Investor asing jual saham Rp 463,82 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.175.Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan turun 2,03 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Disusul sektor saham tambang melemah 0,31 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,27 persen.Sementara itu, sektor saham aneka industri naik 0,61 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Kemudian sektor saham industri dasar sebesar 0,51 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,27 persen.Saham-saham yang menguat antara lain saham AISA naik 12,32 persen ke posisi Rp 310 per saham, saham KRAS menanjak 7,76 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham BULL mendaki 5,3 persen ke posisi Rp 139 per saham.

Sedangkan saham SWAT turun 15,45 persen ke posisi Rp 520 per saham, saham KPAL melemah 6,93 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham LEAD susut 6,38 persen ke posisi Rp 88 per saham.Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Ini ditunjukkan dari indeks saham Hang Seng melemah 0,28 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,30 persen, indeks saham Thailand melemah 0,05 persen, indeks saham Shanghai susut 0,52 persen, dan indeks saham Taiwan merosot 0,41 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei naik 0,02 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,61 persen.Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG didorong sentimen eksternal.

Salah satunya sentimen perang dagang yang makin meluas. Selain itu, kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve juga masih kuat. The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi sehingga pengaruhi imbal hasil surat berharga AS. Hal tersebut mempengaruhi aliran dana masuk ke surat berharga AS.

"Pelaku pasar global cenderung berhati-hati untuk masuk ke bursa saham negara berkembang,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Dari internal, menurut Nafan, neraca perdagangan Indonesia masih defisit sekitar USD 1 miliar yang tak sesuai harapan juga pengaruhi IHSG. "Akan tetapi pergerakan IHSG dipengaruhi dominan dari eksternal. Kalau data ekonomi defisit perdagangan hanya temporer," kata dia.

<p><strong><em>*Pantau hasil hitung cepat atau <a href="https://www.liputan6.com/quickcount">Quick Count Pilkada 2018</a> untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di <a href="https://www.liputan6.com/">Liputan6.com</a>.</em></strong></p>

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pasar saham Indonesia sempat diliputi sentimen positif hingga dorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sentuh rekor tertinggi.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3570244/sektor-saham-keuangan-bebani-ihsg-jelang-pilkada

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sektor Saham Keuangan Bebani IHSG Jelang Pilkada"

Post a Comment

Powered by Blogger.