:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1498184/original/032571800_1486356604-Gas9.jpg)
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fajar Harry Sampurno, bersama Plt Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, dan Dirut PGN, Jobi Triananda Hasjim mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI.
Fajar mengatakan, RDP kali ini membahas kemajuannpembentukan holding BUMN migas. Proses konsolidasi ditargetkan selesai dalam waktu 5 tahun.
"Diharapkan dalam waktu dekat konsolidasi ini segera selesai Kami mau sampaikan, integrase holdingmigas ini akan dilakukan dalam waktu lima tahun. Ini akan menyelesaikan persoalan pertagas dan PGN, Lalu, 2021 nanti bisa fully integrated businness oil and gas company," ungkapnya di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa 17 Juli 2018.
Dia pun menjelaskan tujuan holding migas ini, antara lain, memperkuat rantai nilai gas yang saat ini dianggap belum maksimal. Juga untuk mengatasi harga gas masih bervariasi, serta sersaingan usaha juga gak sehat dan duplikasi.
"Manfaat integrase bisnis gas ini bisa jadi pendorong efisiensi dibidang perekonomian dan utilisasi ketahanan energi nasional," jelasnya.
Dia pun menjelaskan program jangka pendek yang bakal dijalankan setelah holding migas ini terbentuk adalah pembangunan jaringan gas dari Aceh, Sumut, Sumsel, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Jatim, dan Jateng.
"Sumber gasnya dari mana-mana. Dengan pembangunan infrastruktur yang tidak tumpang tindih jadi bisa lebih bermanfaat. Afordablity juga bisa meningkat. Distribusi juga bisa lebih efisien. Nah, nantinya harga gas bisa lebih baik," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Investasi sektor migas menurun
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Integrasi PGN dan Pertagas Buat Tata Kelola Gas Makin Efisien"
Post a Comment