:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2275219/original/088582300_1531220174-IMG20180710102834.jpg)
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menjamin pasokan listrik Jawa Bagian Barat aman, meski terjadi penurunan suplai gas di pembangkit akibat kebocoran pipa gas bawah laut milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dari terminal gas Pabelokan ke Cilegon.
Kepala Divisi Operasional Regional Jawa Bagian Barat Bima Putra mengatakan, kebocoran pipa gas tersebut membuat pasokan gas berkurngan sehingga Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Cilegon harus menurunkan kapasitas dari 570 Mega Watt (MW) menjadi 221 MW.
"PLTG Cilegon kapasitasnya diturunkan. Sekarang masih beroperasi tapi turun dari 570 MW turunnya jadi 221MW," kata Bima, di Unit Area Pelaksanaan Pemeliharaan (APP) Cawang, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018.
Menurut Bima, meski pasokan listrik dari salah satu pembangkit berkurang, tetapi kelistrikan wilayah Jawa Bagian Barat tetap handal. Pasalnya, dari beban puncak sekitar 5 ribu MW, wilayah Jawa Bagian Barat masih memiliki cadangan 30 persen.
"Masih cukup, Jawa Bali punya cadangan listrik 30 persen. Jika ada yang keluar dari sistem masih normal," tutur Bima.
General Manager PLN Transmisi Jawa Bagian Barat Trino Erwin menambahkan, sistem kelistrikan Jawa Bali saat ini sudah terkoneksi, sehingga jika ada pembangkit yang mengalami gangguan maka pasokan listrik akan diisi oleh pembangkit lain.
"Sistem Jawa Bali itu interkoneksi, kami masih ada cadangan 30 persen, cadangan daya kita kalau ada pembangkit tidak siap ada yang standby," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ini Cara PLN Mendeteksi Pencurian Listrik
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pipa Gas Bocor di Perairan Banten, PLTGU Andalkan Pasokan PGN"
Post a Comment