Search

Sebelum Akhir 2018, Kemenkeu Bayar Tambahan Subsidi kepada Pertamina

Sebelumnya, PT Pertamina (persero) mengungkapkan penyebab membengkaknya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, subsidi energi akan bertambah sebesar Rp 69 triliun.

Pelaksana ‎Tugas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, subsidi BBM dialokasikan untuk Solar. Peningkatan subsidi tersebut akibat kenaikan harga Solar di pasar yang terpengaruh kenaikan harga minyak dunia.

"jadi naiknya cuma nilai (akibat kenaikan harga minyak dunia). Untuk Solar," kata Nicke, di Jakarta, Rabu 18 Juli 2018.

Menurut Nicke, membengkaknya subsi‎di Solar bukan akibat penambahan volume kuota Solar subsidi. Lantaran Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai regulator yang mengatur alokasi kuota BBM bersubsidi belum memutuskan penambahan kuota.

‎"Volume itu ditetapkan oleh BPH Migas kuotanya," tutur Nicke.

Pertamina belum ada niat untuk menambah kuota Solar bersubsidi sebab konsumsi BBM tersebut belum menunjukkan kenaikan dan masih sama dengan realisasi konsumsi tahun lalu.

"Berdasarkan kebutuhan masyarakat. Bagi kita kalau memang kebutuhannya naik tidak masalah naik. Kan angkanya memang hampir sama dari realisasi sampai Juni dan proyeksi ke akhir tahun itu hampir sama dengan kuota yang diberikan oleh BPH," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Beberapa SPBU tidak lagi menjual Premium. Selain itu ada kenaikan harga Pertalite per liternya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3601014/sebelum-akhir-2018-kemenkeu-bayar-tambahan-subsidi-kepada-pertamina

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sebelum Akhir 2018, Kemenkeu Bayar Tambahan Subsidi kepada Pertamina"

Post a Comment

Powered by Blogger.