Hingga 2017, perseroan mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 565,10 miliar dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 581,03 miliar. Penjualan bersih susut 24,8 persen dari Rp 6,54 triliun pada 2016 menjadi Rp 4,92 triliun pada 2017.
Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 4,29 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,86 triliun. Laba bruto merosot 62,79 persen menjadi Rp 626,23 miliar pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,68 triliun.
Perseroan alami rugi usaha Rp 548,75 miliar pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 1,28 triliun. Melihat kondisi itu, perseroan alami rugi per saham 171,47 pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 184,39.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 5,31 triliun pada 31 Desember 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,99 triliun. Ekuitas perseroan turun menjadi Rp 3,40 triliun pada 31 Desember 2017. Perseroan kantongi kas Rp 181,61 miliar pada 2017.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Turun 21,72 Persen, BEI Awasi Saham Tiga Pilar"
Post a Comment