:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2212017/original/080029800_1526283362-Menteri-PUPR-Basuki-Hadimuljono4.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan seluruh jajarannya, terutama para satuan kerja Kementerian PUPR untuk mempercepat pelelangan tahun anggaran 2019. Hal tersebut agar proyek infrastruktur bisa segera dimulai dan diselesaikan pekerjaan fisiknya, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat.
Kementerian PUPR sendiri pada 2019 mendatang mendapat mendapat amanah untuk membelanjakan anggaran sebesar Rp 110,73 triliun, dimana sekitar 84 persen atau Rp 93 triliun merupakan belanja modal.
Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan 2019, Kementerian PUPR hingga 11 Desember 2018 sudah melelang sebanyak 2.425 paket pekerjaan senilai Rp 27,55 triliun, dari total 10.723 paket pekerjaan kontraktual tahun 2019 senilai Rp 88,58 triliun.
Dari 2.425 paket pekerjaan yang dilelang tersebut, sebanyak 560 paket senilai Rp 17,33 triliun sudah terkontrak dan sisanya sebanyak 1.865 paket senilai Rp 10,22 triliun masih dalam proses lelang. Sedangkan sisa 5.086 paket belum lelang namun sudah masuk dalam Sistem Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), serta 3.212 paket dalam persiapan untuk masuk ke dalam SIRUP.
"Untuk Program Padat Karya seperti padat karya irigasi, jembatan gantung, PISEW, Pamsimas, dan Sanimas, harus sudah dimulai pada Januari-Februari 2019," ungkap Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (14/12/2018).
Lebih lanjut, Menteri Basuki mengatakan, percepatan lelang merupakan salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat penyerahan DIPA 2019 di Istana Negara, Selasa 11 Desember 2018.
"Arahan Jokowi lainnya yakni agar program yang direncanakan fokus pada outcome, memprioritaskan pada kegiatan utama, bukan kegiatan pendukung seperti mengurangi anggaran rapat, perjalanan dinas. Selain itu juga menekankan pentingnya konsolidasi dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan sektoral," tuturnya.
Dia menyatakan, seluruh program harus dipastikan berjalan dengan baik dan maksimal, serta melakukan pemantauan secara berkala dan stop praktek korupsi, pemborosan, mark up dan memastikan untuk kepentingan rakyat.
"Program tidak hanya output namun sampai ke outcome. Seperti program pembangunan bendungan harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Menteri Basuki.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3811989/dapat-anggaran-rp-110-triliun-menteri-pupr-instruksikan-percepat-lelangBagikan Berita Ini
0 Response to "Dapat Anggaran Rp 110 Triliun, Menteri PUPR Instruksikan Percepat Lelang"
Post a Comment