:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/953893/original/076204800_1439381466-20150812-Pasukan_Elite_PLN-Jakarta-01.jpg)
Sebelumnya, PLN mengurangi pengoperasian pembangkit listrik di sistem kelistrikan Jawa dan Bali menjelang dan saat hari raya Idul Fitri. Pengurangan pengoperasian pembangkut ini untuk menyesuaikan konsumsi listrik yang mengalami penurunan saat momen Lebaran.
General Manager PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Eko Yudo Pramono mengatakan, PLN memprioritaskan untuk mengurangi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada sistem kelistrikan Jawa Bali. Rencananya, akan ada 17 unit pembangkit diistirahatkan dengan total kapasitas listrik yang berkurang mencapai 7.743 Mega Watt (MW).
"Kami harus men-standby-kan PLTU dengan target 7.743 MW. Jadi ada beberapa PLTU tidak kami operasikan," kata Eko pada 12 Juni 2018.
PLTU yang akan diistirahatkan adalah PLTU yang dioperasikan PLN dan produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP). Rata-rata PLTU yang tidak beroeprasi memiliki stok batu bara di bawah 10 hari.
"Rasio PLTU yang kami matikan lebih banyak dari yang hidup. Jadi yang kami operasikan sekarang yang punya stok batu bara di atas 10 hari," paparnya.
PLN memilih menghentikan pengoperasian PLTU untuk menghindari kerusakan mesin. Pasalnya, pembangkit tersebut memiliki keterbatasan minimal dalam memasok listrik, sementara konsumsi listrik saat Lebaran mengalami penurunan.
"PLTU dimatikan karena PLTU punya batasan operasi minimal. Kalau di bawah minimal mesinnya bisa rusak makanya kami lepas. Selain itu kami punya beban juga berkurang," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ini Cara Pelanggan Listrik Mendapatkan Kompensasi dari PLN
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Petugas PLN Tak Boleh Libur dan Cuti saat Lebaran"
Post a Comment