Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Didi Supriyadi angkat suara soal isu formasi guru yang akan diprioritaskan dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil 2018 (CPNS 2018). Menurut dia, itu menjadi dilema tersendiri bagi para guru honorer yang telah menjadi tenaga kontrak selama bertahun-tahun.
"Itu yang mengkhawatirkan. Menteri PANRB (Asman Abnur) ingin peserta CPNS dari jalur umum, sedangkan honorer minta diprioritaskan," ujar dia kepada Liputan6.com, Senin 28 Mei 2018.
Seperti yang diketahui, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kini tengah menggodok keputusan akhir CPNS 2018. Kabarnya, proporsi terbesar CPNS mulai dari 2018 sampai 2024 akan difokuskan untuk jabatan-jabatan teknis dan spesialis, salah satunya guru.
Terkait bagaimana keputusan akhirnya nanti akan keluar, Didit berpendapat akan ada semacam tarik ulur dari bermacam pihak untuk menentukan rumusan finalnya.
Bila berandai-andai formasi CPNS 2018, nanti pada akhirnya memang akan banyak mengambil tenaga guru dari jalur umum. Dia menyebutkan, guru honorer akan menjadi pihak yang sulit untuk menerima keputusan tersebut.
"Mereka jadi barisan sakit hati, menjadi bibit penentang siapa saja yang memerintah," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tenaga Honorer yang Bekerja di Daerah Capai 87 Persen"
Post a Comment