:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2233977/original/031592200_1527756634-20180531--Sri-Mulyani-Laporkan-Kerangka-Ekonomi-Tahun-2019-ke-Banggar-TALLO-7.jpg)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan penambahan subsidi Solar sebesar Rp 1.500 per liter dilakukan pada semester kedua di 2018. Saat ini perkembangan subsidi Solar masih menunggu proses di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini subsidi Solar dipatok Rp 500 per liter. Rencananya subsidi akan ditambah Rp 1.500 per liter sehingga total menjadi Rp 2.000 per liter.
"Tambah subsidi Solar, sekarang Rp 500 rencananya tambah Rp 1.500 jadi Rp 2.000," kata Djoko, seperti dikutip di Jakarta, Rabu (20/6/2018).
Menurut Djoko, penambahan subsidi Solar bertujuan untuk meringankan beban PT Pertamina (Persero) terkait kenaikan harga minyak dunia. "Penambahan subsidi Solar rencananya nanti semester kedua," ujar Djoko.
Adapun mekanisme penambahan subsidi dan waktu pengusulan tambahan subsidi, telah diserahkan ke Kemenkeu. Kementerian ESDM hanya sebatas mengusulkan besaran tambahan.
"Tanya mekanismenya ke Kementerian Keuangan. Rencana pastinya kapan, mekanismenya gimana tanya Kementerian Keuangan. Sounding-sounding ke DPR-nya gimana tanya ke Kementerian keuangan," dia menandaskan.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3592054/pemerintah-bakal-tambah-subsidi-energi-jadi-rp-1635-triliunBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Bakal Tambah Subsidi Energi Jadi Rp 163,5 Triliun"
Post a Comment