Usulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memberikan subsidi penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019 ditetapkan bahwa besaran subsidi penyambungan listrik untuk rumah tangga tidak mampu sebesar Rp 1,2 triliun.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (persero) Amir Rasidin mengungkapkan, penyaluran subsidi penyambungan listrik untuk rumah tangga tidak mampu akan dilakukan oleh PLN. Penyambungan akan diberikan setelah anggaran subsidi tersebut disalurkan dari kas negara kepada PLN.
"Dananya ini nanti masuk dulu ke PLN," kata Amir, di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Dana subsidi penyambungan baru kemudian akan digunakan untuk membiayai pengerjaan penyambungan listrik termasuk biaya verifikasi sambungan.
"Lalu PLN membayar biaya sambunganya terus dibayarkan juga untuk instalatirnya, dibayarkan untuk konsuilnya," tutur Amir.
Menurut Amir, pengerjaan dan verifikasi penyambungan listrik tidak dikerjakan sendiri oleh PLN tetapi akan dikerjakan oleh instalatir yang sudah ditunjuk.
Sedangkan penentuan masyarakat yang akan mendapat subsidi penyambungan listrik akan menggunakan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Dari total alokasi subsidi penyambungan listrik sebesar Rp 1,2 triliun, bisa membiayai sambungan listrik untuk 2,4 juta rumah tangga. Setiap rumah tangga akan mendapat subsidi penyambungan listrik Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu dan ditambah diskon PLN. Sehingga masyarakat yang mendapat subsidi tidak mengeluarkan biaya.
"Pak Menteri sudah sampaikan per rumah tangga sekitar Rp 500 ribu-600 ribu, itu ada diskon dari PLN. Dari Rp 1,2 triliun dari situ kita olah," tandasnya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3654732/ekspedisi-papua-terang-mendata-755-desa-masih-gelap-gulitaBagikan Berita Ini
0 Response to "Ekspedisi Papua Terang Mendata 755 Desa Masih Gelap Gulita"
Post a Comment