Search

Meski Terkoreksi, IHSG Masih Terbaik di Dunia

Bila melihat pergerakan indeks saham acuan di pasar ASEAN, koreksi IHSG termasuk kecil dibandingkan negara lain. Di ASEAN, perkembangan IHSG masuk posisi pertama dibandingkan negara lainnya.

Adapun koreksi indeks saham acuan yang dialami bursa saham di negara ASEAN antara lain bursa saham Filipina yang tergelincir 12,57 persen ke posisi 7.482,66. Diikuti indeks saham acuan di  Thailand yang koreksi 11,60 persen ke posisi 1.550. Kemudian indeks saham SIngapura yang susut 10,53 persen. Hal ini berdasarkan data BEI hingga perdagangan kemarin.

Sedangkan melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jika dilihat dari bursa saham dunia, indeks saham Shanghai alami koreksi terbesar mencapai 24,92 persen. Kemudian indeks saham Jerman turun 19,63 persen, dan indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 14,84 persen.

Bursa saham India catatkan kinerja indeks saham positif. Tercatat indeks saham India mampu tumbuh 5,52 persen. Selanjutnya, IHSG alami koreksi 2,5 persen, indeks saham Malaysia turun 5,9 persen, indeks saham S&P 500 yang termasuk indeks acuan AS tergelincir 6,91 persen, indeks saham Australia merosot 8,19 persen.

Selain itu, indeks saham Vietnam terpangkas 8,48 persen, indeks saham Singapura turun 10,53 persen, indeks saham Thailand melemah 11,6 persen, indeks saham Jepang tersungkur 11,8 persen, indeks saham Filipina susut 12,57 persen, indeks saham Prancis merosot 13,44 persen, dan indeks saham Inggris turun 14,35 persen.

Sementara itu, Analis PT Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali menuturkan, sentimen eksternal lebih berdampak terhadap laju IHSG. Faktor eksternal itu mulai dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China, kenaikan suku bunga the Federal Reserve atau bank sentral AS. Tercatat the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya empat kali sepanjang 2018. Suku bunga acuan menjadi 2,25 persen-2,5 persen..

“Perubahan politik global dan ekonomi juga mempengaruhi seperti chairman The Fed berganti dari Janet Yellen kepada Jerome Powell. Mid term election (di AS-red) juga mempengaruhi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/12/2018).

Ia menambahkan, pada Maret 2018 mulai terjadi perubahan global. Hal itu membuat investor asing jual saham di pasar modal Indonesia. Oleh karena didorong sentimen eksternal itu membuat investor asing jual saham. Pada 2018, aksi jual investor asing cukup besar. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 51,60 triliun di BEI.

“Kebijakan-kebijakan Powell juga mulai nampak pada Maret. Kalau diperhatikan rupiah melemah terhadap dolar AS pada Maret tersebut,” tutur dia.

Sedangkan sentimen dalam negeri, menurut Frederik cenderung minim. Ia menilai, pemerintah melanjutkan apa yang sudah dicanangkan sejak 2017 seperti pembangunan infrastruktur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3858996/meski-terkoreksi-ihsg-masih-terbaik-di-dunia

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Meski Terkoreksi, IHSG Masih Terbaik di Dunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.